Pria ini bisnis produk "ganteng maksimal" berawal dari tesis S2

10 Januari 2021 11:27 WIB

Brilio.net - Siapa biliang skincare hanya dibutuhkan kaum wanita. Kini tak sedikit kaum pria yang juga peduli dengan perawatan kulit. Hanya saja, produk perawatan wajah yang khusus untuk kaum Adam masih terbilang sedikit.

Peluang inilah yang dimanfaatkan Fariz Egia Gamal, CEO dan Founder Gamal Men. Setelah mendapatkan lisensi ekslusif untuk menjual produk kecantikan perawatan kulit dari India, pada Oktober 2019, Fariz sering memromosikan produk skin care asal India yang ia pakai di akun Instagram dan Youtube. Oh iya, ada juga yang menyebut Gamal itu kependekan dari “Ganteng Maksimal” loh.

Ternyata, video tersebut mendapat respons luar biasa. Banyak yang bertanya di mana bisa membeli produk skin care yang ia bahas di Instagram dan Youtube tersebut. Dari situlah Fariz akhirnya mendirikan Gamal Men pada 8 Januari 2020 yang fokus menjual skin care untuk pria.  Memanfaatkan toko online, Fariz menjual skin care khusus pria yang diproduksi dari India yaitu Ustraa.

Fariz Egia Gamal (instagram @rizgamal)

Brand perawatan wajah ini dibanderol dengan harga bersahabat dan telah mendominasi pasar produk perawatan pria di Indonesia. Tidak hanya face-wash, namun dilengkapi dengan rangkaian komplit seperti face-mask, face-scrub, sampai moisturizer dan sunscreen untuk melindungi kesehatan kulit wajah dari paparan sinar matahari. Ustraa merupakan brand impor yang berkualitas tinggi, bebas paraben, tidak mengandung zat kimia yang berbahaya, dan tidak diujikan kepada hewan (cruelty free).

Brand Ustraa telah berkolaborasi dengan Gamal Men, yang merupakan sebuah tech platform yang mengakomodasi pria Indonesia untuk mencapai potensi maksimalnya. Tidak hanya produk impor, berbagai brand produk lokal juga tersedia di Gamal Men.

“Jadi Gamal Men itu memang khusus menjual produk skin care untuk pria. Selain produk lokal, saya juga menyediakan produk skin care dari India. Responnya luar biasa. Penjualan skin care dari India dua kali lebih banyak dibandingkan produk lokal. Konsumen biasanya memesan produk skin care dari India tersebut lewat e-commerce,” jelasnya.

Fariz melanjutkan, Gamal Men didirikan untuk memudahkan konsumen pria memilih produk skin care yang pas. Karena, berdasarkan hasil tesisnya, banyak konsumen pria yang tidak tahu di mana harus membeli skin care dan merek apa yang paling bagus.

“Jadi, skin care untuk pria ini menjadi tesis S2 saya. Saya wawancara banyak orang. Dari situ, ternyata banyak pria yang ingin melakukan perawatan kulit tapi tidak tahu harus beli skin care di mana. Karena itulah, saya memutuskan mendirikan Gamal Men,” ujarnya.

Dampak pandemi Covid-19

Namun, baru sekitar dua bulan memulai bisnis, semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Pada April 2020, Gamal Men tidak lagi menjual skin care dari India karena negara tersebut melakukan karatina wilayah (lockdown). Penjualan skin care di Gamal Men pun turun drastis.

Beruntung kondisi tersebut tak berlangsung lama. Ketika India sudah tidak lagi menerapkan lockdown, produk skin care mulai tersedia lagi di Gamal Men. Pada Juni 2020, pemesanan skin care untuk pria buatan India di Gamal Men kembali melonjak.

“Saya juga kaget, ketika di Juni ternyata pemesanan  justru melonjak saat work from home. Semakin banyak konsumen pria yang membeli skin care dari India. Mungkin karena bekerja dari rumah dan semua dilakukan secara virtual jadi kaum pria mulai memerhatikan penampilan khususnya perawatan kulit,” jelasnya.

Penjualan skin care dari India terus meningkat hingga akhir 2020. Bayangkan, omzet, produk skin care dari India yang dijual di Gamal Men bisa mencapai Rp 500 juta per bulan. Sedangkan produk skin care lokal hanya sekitar Rp 250 juta.

Menurut Fariz, salah satu kelebihan skin care buatan India adalah aromanya yang berbeda. Selain aroma yang unik, harganya juga lebih murah dibandingkan produk lokal. Produk skin care India dijual dengan harga di bawah Rp 100 ribu di Gamal Men. Sementara rata-rata produk skin care lokal dibandrol dengan harga di atas Rp 100 ribu.

(brl/red)