9 Cara mewarnai rambut agar tidak rusak, pakai developer secukupnya
Brilio.net - Jika sudah mulai bosan dengan warna rambut asli, tak sedikit orang yang mulai mengganti warna rambutnya guna menunjang penampilan. Mewarnai rambut membuat tampilan berbeda dan baru bagi seseorang. Hingga terlihat lebih fresh dengan warna rambut yang baru.
Sayangnya, pewarnaan rambut memiliki efek samping dan kerusakan rambut tersendiri. Tidak peduli seberapa alami perusahaan pewarna rambut mengklaim produknya aman bebas efek samping, produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya yang berpotensi menyebabkan kerusakan rambut yang belum pernah terjadi sebelumnya. Rambut akan mudah bercabang, kering, bahkan rontok apabila salah dalam tahap pewarnaan dan tidak cocok dengan jenis obat pewarna yang dipakai.
-
11 Cara merawat rambut yang diwarnai, antikering dan antirusak Boleh saja kamu mewarnai rambut, namun harus paham dengan cara perawatannya.
-
Mudah dan aman dilakukan tanpa perlu ke salon, begini 9 cara bleaching rambut sendiri di rumah leaching rambut membutuhkan beberapa perawatan khusus untuk memastikan rambut tetap sehat dan kuat.
-
Dibilas pakai sampo atau tidak? Ini 7 urutan menggunakan pewarna rambut yang benar tidak mudah luntur Pewarna rambut memiliki berbagai jenis dan formulasi. Masing-masing membutuhkan penanganan khusus.
Biasanya, kebanyakan orang akan mewarnai rambutnya di salon langganan. Namun, tak bisa dimungkiri mengecat rambut di salon kadang kala membutuhkan biaya yang besar. Karenanya, banyak orang mencari cara mewarnai rambut sendiri.
Mewarnai rambut sendiri sebetulnya tidak sesulit yang dibayangkan. Kamu bisa melakukannya sendiri atau meminta bantuan orang lain di sekitarmu. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan berbagai macam cat rambut yang tersedia di pasaran.
Untuk itu, kamu harus mengetahui beberapa cara atau tips sebelum mewarnai rambut agar hasil pewarnaan tetap maksimal dan rambut tetap sehat. Seperti 9 cara mewarnai rambut agar tidak rusak berikut ini, yang telah briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/11).
1. Pastikan rambut sehat sebelum mewarnainya.
foto: freepik.com
Perlu diketahui bahwa mewarnai rambut dibutuhkan proses bleaching agar warna rambut lebih terlihat jelas dan tidak tercampur warna aslinya. Proses ini akan membuka lapisan kutikula rambut dan membuat melanin pada batang rambut hilang.
Risikonya akan membuat rambut menjadi rapuh dan kering. Untuk mengantisipasinya, kamu dapat memakai perawatan rambut seperti mencuci dan memberikan kondisioner agar rambut lembap dan lembut. Apabila rambut kamu sekarang masih dalam keadaan rusak seperti bercabang dan kering, sebaiknya tunggu dahulu sampai rambutmu dalam keadaan sehat.
2. Lakukan tes alergi.
foto: freepik.com
Kamu dianjurkan untuk melakukan tes alergi terlebih dahulu sebelum mewarnai rambut. Tes alergi dilakukan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan seperti gatal-gatal, memerah, atau kulit terbakar.
Untuk mengetahui kamu alergi atau tidak, bisa dengan cara mengoleskan sedikit krim cat rambut pada bagian belakang telinga dan diamkan selama dua hari. Jika selama itu tidak timbul masalah apa-apa pada kulitmu, itu berarti produk pewarna tersebut aman untuk digunakan.
3. Jangan keramas sebelum dan setelah mewarnai rambut.
foto: freepik.com
Jika ingin mewarnai rambut, kamu dianjurkan untuk tidak keramas selama sehari sebelumnya dan sekitar tiga hari setelah mewarnai rambut. Ini bertujuan agar rambut tidak kehilangan minyak alami atau sebum yang berfungsi untuk melindunginya dari kerusakan.
Selain itu, hasil cat atau bleaching rambut juga bisa menjadi kurang efektif ketika kamu keramas setelah mewarnai rambut.
4. Perhatikan saat proses bleaching.
foto: freepik.com
Guna menghasilkan hasil pewarnaan yang maksimal, proses bleaching cukup penting diperhatikan. Proses bleaching bisa dilakukan lebih dari satu kali agar warna tampak terang dan tahan lama.
Jika warna rambutmu hitam atau cokelat, butuh usaha yang lebih untuk proses bleaching, sehingga harus mengulangi sekali lagi dan menunggu kurang lebih 2-3 minggu. Waktu jeda ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada rambut.
5. Pakai developer secukupnya.
foto: freepik.com
Pada tahap bleaching, dibutuhkan produk developer yang berfungsi untuk membuka folikel rambut agar zat pewarna bisa masuk ke dalam rambut. Semakin tinggi zat yang digunakan maka akan semakin menyala warnanya. Namun risikonya akan membuat tekstur rambut jadi rapuh.
Takaran yang cukup untuk menggunakan developer ini adalah volume 20-30. Kamu dapat mengaplikasikan toner yang berfungsi merawat rambut dan memaksimalkan proses bleaching. Gunakan toner secara merata di bagian rambut sesuai instruksi yang ada.
6. Pilih warna rambut yang cocok dengan jenis rambut.
foto: freepik.com
Usahakan untuk memilih warna rambut mendekati rambut asli, hal ini dilakukan untuk memangkas tahapan pada proses pewarnaan sehingga kesehatan rambut tetap terjaga dan tidak terlalu terpapar bahan kimia.
Jika kamu dapat memilih warna rambut yang tepat, hasilnya akan lebih bagus dan bertahan lebih lama. Pilih produk pewarnaan rambut dengan kualitas baik yang sudah teruji.
Jika salah memilih, rambut bisa jadi rusak bahkan mulai rontok. Selain itu, untuk menjaga kesehatan rambut, sebaiknya jangan mencampurkan produk pewarna rambut yang berbeda. Tindakan ini bisa saja membuat rambutmu rusak dan kulit kepalamu teriritasi. Hal ini karena cat atau pewarna rambut umumnya mengandung bahan kimia yang keras dan iritatif.
7. Awal pewarnaan, harus teliti dan hati-hati.
foto: freepik.com
Selain cat dan cream developer, siapkan mangkuk plastik dan kuas cat rambut. Kamu akan mempunyai kontrol lebih banyak saat mewarnai rambut menggunakan mangkok plastik dan kuas cat rambut dibandingkan dengan menggunakan alat yang disediakan di dalam kemasan.
Gunakan handuk yang sudah tidak akan dipakai di area sekitar leher dan bahu. Gunanya agar bisa menyerap cat yang kemungkinan menetes.
Saat mulai melakukan pewarnaan, tips yang paling mudah untuk pemula adalah sebaiknya kamu membagi rambut menjadi beberapa bagian. Bagi rambut menjadi empat bagian dan selalu cat rambut dari belakang ke depan. Dengan cara ini bagian belakang akan menyerap cat lebih dahulu dan secara natural mempunya warna yang lebih gelap dari bagian depan.
8. Setelah pewarnaan sebaiknya ikuti aturan yang ada di kemasan.
foto: freepik.com
Setelah kamu selesai mewarnai seluruh bagian rambut, tips paling mudah untuk pemula selanjutnya adalah dengan tidak menggulung rambutmu. Biarkan rambut tergerai agar warnanya merata. Baca aturan pakai pada kemasan, perhatikan berapa lama pewarna harus didiamkan di kepala.
Setiap cat rambut mempunyai waktu berbeda untuk membuat warnanya keluar. Sekurang-kurangnya kamu harus menunggu selama 20 menit sebelum melakukan langkah selanjutnya.
9. Setelah proses pengecatan, perhatikan perawatan rambut dengan benar.
foto: freepik.com
Rambut yang berwarna tetap harus dirawat seperti rambut biasanya. Gunakan kondisioner khusus untuk rambut yang diwarnai. Mulai kurangi alat pemanas rambut yang membuat rambut mudah kering seperti hair styling atau hair dryer.
Suhu yang panas akan membuat rambut bercabang, kondisioner akan membantu melindungi lapisan rambut agar tidak mudah rusak. Selain itu, saat keramas, kamu disarankan untuk menggunakan sampo khusus untuk rambut yang diwarnai.
Sampo jenis ini umumnya mengandung sedikit deterjen dan tidak mengandung zat kimia tertentu, seperti sulfat atau paraben, sehingga warna rambut tidak mudah luntur.
Recommended Article
- 6 Cara trim rambut di rumah, atasi masalah kering dan bercabang
- 9 Cara mencatok rambut agar tidak rusak & patah, pakai heat protection
- 11 Cat rambut untuk kulit kepala sensitif, harga mulai Rp 15 ribuan
- 5 Perawatan rambut berhijab Laudya Cynthia Bella, cegah rontok
- 6 Tips atasi rambut lepek pada pria, gunakan dry shampoo