Wanita yang sedang menstruasi dilarang keramas, mitos atau fakta? Simak penjelasannya menurut dokter

13 / 06 / 2024 06:25 WIB

Brilio.net - Saat sedang datang bulan atau menstruasi pernahkah ada orang yang melarang kamu keramas? Memang ada beberapa mitos yang berkaitan dengan menstruasi, termasuk keramas yang bisa membahayakan bagi kesehatan tubuh. Bahkan sebagian orang mempercayai mitos ini. Biasanya mereka beranggapan bahwa keramas saat datang bulang bisa bikin sakit kepala.

Tidak cuma bikin sakit kepala, sebagian wanita juga beranggapan bahwa mencuci rambut saat menstruasi bisa mengakibatkan kerontokan. Namun lagi-lagi itu hanya mitos belaka, dua hal tersebut sama sekali tidak benar karena tidak terbukti secara ilmiah.

Seorang dokter sekaligus influencer di bidang kecantikan Saddam Ismail meluruskan mitos yang beredar di tengah masyarakat ini. Lewat unggahan di kanal YouTube pribadinya, ia menjelaskan mitos ini dan membaginya ke dalam beberapa fakta.

foto: YouTube/Saddam Ismail

Dokter Saddam menjelaskan, keramas saat haid sebenarnya diperbolehkan karena mencuci rambut tidak ada kaitannya dengan kondisi tubuh kala menstruasi. Menurut dokter Saddam, keramas hubungannya hanya dengan kulit kepala. Justru ada beberapa dampak yang bisa dirasakan jika tidak keramas saat haid seperti bikin rambut lengket, lepek, dan gatal.

"Bahkan nanti kulit kepalanya bisa lecet karena digaruk-garuk gatal. Lantaran nggak keramas," ujar dokter Saddam dikutip briliobeauty.net dari YouTube @SaddamIsmail, Rabu (12/6).

Jadi, keramas tidak memberi dampak apa pun pada tubuh ketika datang bulan. Beberapa faktor yang memengaruhi menstruasi adalah hormonal, aktivitas fisik berat, usia puber, dan menopause, serta kondisi psikologis.

Fakta yang kedua yaitu suhu air tidak memengaruhi darah haid. Mitos yang beredar di masyarakat mengatakan bahwa menyuci rambut dengan suhu air dingin bisa membuat darah haid menggumpal. Sebaliknya, mencuci rambut dengan air hangat bikin darah haid mudah keluar. Mitos tersebut disanggah oleh dokter Saddam, faktanya suhu air tidak memengaruhi darah haid.

"Itu juga tidak ada hubungannya ya, menggunakan air hangat dan air dingin. Jadi beda sekali ya karena organ kepala dengan reproduksi itu jauh," ujarnya.

foto: YouTube/Saddam Ismail

Berdasarkan penjelasan dokter Saddam, siklus menstruasi bisa terjadi karena rahim mempersiapkan proses pembuahan dan penempelan bakal janin. Jika tidak ada pembuahan, maka rahim akan meluruh dan terjadilah menstruasi. Melansir dari My Cleve Land Clinic, Rabu (12/6), seorang wanita kehilangan dua hingga tingga sendok makan darah selama masa menstruasi. Kemudian, pendarahan bisa terjadi lebih dari tujuh hari setiap menstruasi.

Selama menstruasi hormon-hormon dalam tubuh menyebabkan lapisan rahim menyeluruh. Nah, selama proses tersebut pembuluh darah kecil mengalami pendarahan. Untuk mencegah tubuh mengeluarkan terlalu banyak darah, plasma dan trombosit bekerja sama untuk membekukan darah. Selain itu, gumpalan darah bisa keluar saat kamu duduk lalu berdiri. Dalam kondisi ini leher rahim melebar untuk mengeluarkan gumpalan darah selama menstruasi. Hal inilah yang memberikan rasa sakit dan kram pada perut.

Fakta yang ketiga keramas tidak memengaruhi otak dan tidak bisa menyebabkan keputihan. Pasalnya, organ reproduksi terpisah dengan otak, sehingga sakit kepala saat menstruasi juga termasuk mitos. Hal ini karena lagi-lagi tidak ada hubungannya antara keramas dengan otak. Justru sakit kepala berkaitan dengan kondisi kesehatan dan mental yang sedang stres, bahkan hormonal.

foto: freepik.com

"Jadi kesimpulannya mandi, keramas, dan berendam boleh dilakukan saat menstruasi ya," imbuhnya.

Sementara itu, keramas saat menstruasi justru memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh. Mulai dari bikin tubuh kamu jadi lebih rileks dan segar. Selain itu, tubuh juga terhindar dari stres dan bikin kulit kepala bersih.