3 Evolusi t-shirt di berbagai era, dari pekerja sampai selebriti dunia
Brilio.net - T-shirt atau kaos lengan pendek, punya tempat tersendiri sebagai staple piece yang wajib ada di lemari pakaian. Bahkan t-shirt disukai berbagai kalangan dan profesi.
Menelisik perjalanannya, konsep t-shirt terus mengalami perubahan seiring beragam evolusi di berbagai era. T-shirt pertama kali diciptakan pada tahun 1864 oleh William Cotton, saat ia mendeklarasikan penemuan mesin rajut komersil, diikuti iklan pertama t-shirt sebagai pakaian dalam.
-
10 Seleb ini desain bajunya hampir tak pernah ganti, itu-itu aja Bagi mereka, alasan utamanya yang penting nyaman dan bisa menjadi ciri khas.
-
10 Foto ini bukti gaya cowok zaman dulu jadi kiblat anak kekinian Gaya lawas pasti dikangenin banyak orang.
-
Replika kaus polos Mark Zuckerberg ini dijual Rp 600 ribu Diproduksi di Italia.
Lalu muncul eksperimen terhadap long john oleh sekelompok penjahit di abad ke-19, hingga terciptanya nama t-shirt oleh novelis Amerika legendaris, F Scott Fitzgerald. Perjalanan ini menempatkan t-shirt sebagai item pakaian kasual yang ikonis dan kerap menjadi andalan.
Berikut evolusi di balik pesona dinamis t-shirt pada berbagai era.
1. History of a T-shape
Di abad pertengahan antara abad ke-5 hingga akhir abad 15, t-shirt masih menggunakan material wol dan linen. T-shirt dianggap sebagai pakaian dalam dengan bentuk memanjang di bagian belakang. Konsep ini bertahan hingga kegunaannya bergeser saat t-shirt versi William Cotton diterima khalayak luas terutama pekerja yang membutuhkan pakaian nyaman untuk dipakai saat hari libur.
Pada 1904, perusahaan pakaian dalam Cooper, meluncurkan iklan komersial t-shirt dengan konsep before and after. Menampilkan model pria yang mengenakan crew neck t-shirt. Model ini menegaskan sisi praktikal dan kelebihan dari garmen nyaman yang tak lama diadaptasi angkatan laut Amerika yang mewajibkan perwira mengenakan t-shirt saat berseragam.
Kendati demikian, Cooper bukanlah nama pembentuk gaya simpel t-shirt yang diselebrasi hingga hari ini. Melainkan eksperimen para penjahit berupa eksplorasi material pada long john, t-shirt nyaman yang dapat meregang dengan praktis diantara kepala dan tangan, hingga menampilkan bentuk T yang istimewa. Hal ini menjadi sumbu pergeseran t-shirt yang semula adalah pakaian dalam menjadi outerwear.
Oxford Dictionary menyatakan F Scott Fitzgerald sebagai sosok pertama yang menggunakan istilah t-shirt. Hal ini termuat pada novel karyanya This Side of Paradise diikuti Merriam-Webster, momen ini menjadi jejak awal t-shirt sebagai fashion item esensial terutama era kini.
Dimulai pada era ‘50s lewat industri layar lebar di mana pada film Streetcar Named Desire dan Rebel With A Cause, aktor Marlon Brando dan James Dean mengenakan t-shirt putih polos pada sederet scene ikonis. Begitu pula di masa Madonna menjadi pop icon di tahun 1980-an yang memadukan white t-shirt dengan rok bermotif tartan.
2. Modern age uniform
Di era modern, t-shirt mengalami pergeseran yang lebih menekankan pada kegunaan dan kenyamanan . Era digitalisasi, pakaian dianggap sebagai instrumen yang memengaruhi kualitas aktivitas seseorang setiap hari. Tubuh diharuskan merasakan kenyamanan dari pakaian.
Karena itu tokoh penting dunia seperti Mark Zuckerberg, Co Founder dan CEO Facebook Inc, lebih sering terlihat mengenakan t-shirt di berbagai kesempatan penting. T-shirt merupakan signature Zuckerberg yang membawa pesan positif, bahwa kesuksesan tidak diukur dari tampilan luar.
Selain itu, pengusaha, seniman, dan desainer, Kanye West, juga mengadopsi t-shirt pada rutinitasnya. Ia setia dengan semangat streetwear yang membuatnya terus mengandalkan oversized t-shirt dengan potongan lengan diatas siku.
3. The it-basic-collection
Cara berbagai figur di berbagai era menikmati pesona dari t-shirt, turut menginspirasi Uniqlo dalam menghadirkan beragam t-shirt dengan kualitas dan signature yang menjadi pesona dari setiap potongan t-shirt pada koleksi Uniqlo T-Shirt. The it-basic-collection.
Tersedia bagi pria dan wanita, Uniqlo T-Shirt menjahit berbagai instrumen yang hadir diantara dinamika yang terjadi di berbagai era tadi untuk meraih sebuah identitas t-shirt yang ideal termasuk. Didukung injeksi fitur teknologi, variasi material yang membuat Uniqlo T-Shirt versatile, siluet modern yang dirancang mengikutsertakan ide desain Christophe Lemaire, dan variasi warna yang membuat basic item, yang dianggap universal ini diciptakan untuk berbagai figur.
Barisan Uniqlo T-Shirt pada koleksi pria, memiliki pesona ultra-modern dan elegan dengan jiwa sporty yang terselip diantaranya U AIRism Cotton Oversized Crew Neck H/S T-Shirt yang memiliki potongan oversized yang groovy dari material yang halus dan mudah kering. U Crew Neck S/S T-Shirt, t-shirt yang terasa spesial ketika dikenakan ini, di desain di Paris di bawah arahan Christophe Lemaire yang memutuskan untuk memilih material katun yang lebih tebal sehingga terlihat sturdy, timeless dan premium secara bersamaan.
Sedangkan untuk koleksi wanita, Uniqlo T-Shirt terdiri dari W’s AIRIsm Cotton U Crew Neck Oversized S/S T-Shirt yang menghadirkan keseimbangan antara fungsi dan desain. Lalu W’s U Crew Neck S/S T-Shirt dengan katun jersey yang tahan lama dan mempertahankan sebuah bentuk yang berkarakter.
Kemudian W’s Smooth Cotton French Sleeves, t-shirt elegan berpotongan rileks yang memberikan aksen drape dan potongan lengan gaya french yang indah yang juga dimiliki oleh W’s Drape Crew Neck S/S T-Shirt yang terbuat dari katun dengan efek kilau yang dapat dipadukan dengan apa pun namun tetap terlihat flattering dan anti kusut.
Recommended Article
- 5 Kesalahan yang sering dilakukan saat menyuci pakaian
- Doa memakai pakaian baru, lengkap dengan adab berpakaian
- Terinspirasi baju emak-emak, blogger ini kreasikan fashion homewear
- 6 Tips memilih perlengkapan olahraga yang tepat, jangan ngasal loh
- Kini mengkostum pakaian nggak perlu ribet, bisa online lho