Unik, desainer Belanda ini ubah kotoran sapi jadi pakaian fashionable
Brilio.net - Dengan merebaknya peternakan di mana-mana, kotoran sapi menjadi salah satu permasalahan lingkungan terbesar di dunia. Namun, berbeda yang dilakukan seorang desainer dari Belanda yang bernama Jalila Essaïdi.
Jalila menggunakan proses kimiawi untuk merubah kotoran itu menjadi sesuatu yang ramah lingkungan dan berharga.
-
5 Brand ini pakai sampah organik untuk koleksi fashionnya Langkah ini untuk mengurangi tumpukan sampah di dunia.
-
Mengenal daging rekayasa laboratorium, diklaim lebih ramah lingkungan Meski masih banyak pro kontra pemanfaatan daging rekayasa tapi bisa jadi alternatif
-
Peneliti Batan ciptakan plastik dari lembah tapioka, salut! Sudradjat Iskandar, tergerak membuat plastik dari bahan ramah lingkungan, agar bisa terurai di alam.
Seperti brilio.net lansir dari Odditycentral, Kamis (27/4), teknik inovatif yang dilakukan Jalila ini ialah mengubah kotoran sapi menjadi berbagai bahan bermanfaat seperti kain pakaian, plastik bio-degradable dan kertas.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan di seluruh dunia telah membuat kemajuan besar dalam usaha mereka untuk mendaur ulang kotoran sapi, termasuk diantaranya diubah menjadi pupuk alami dan biogas.
Namun, Jalila menganggap usaha itu cukup efisien untuk memecahkan kelebihan kotoran sapi di dunia. Jadi, Jalila pun memulai solusinya sendiri yakni membuat limbah hewan sebagai bahan berharga yang bisa diolah menjadi produk bermanfaat. Hasil karyanya ini ternyata membuktikan kalau kotoran sapi sama berharganya dengan emas.
Jalila mulai bekerja di labnya yakni BioArtLab untuk menemukan bahwa kotoran sapi menyediakan bahan dasar berupa bahan bio-degradable baru dan bahan kimia yang dibutuhkan. Jalila memulainya dengan memisahkan beberapa elemen dan mengekstraknya hingga menjadi cairan plastik alami. Cairan plastik alami ini digunakan untuk membuat serat, yang kemudian berubah menjadi kain atau bio-plastik.
Bahan baru yang ditemukan oleh Jalila ini diberi nama Mestic, diambil dari kata 'mest' yang berarti kotoran dari bahasa Belanda. Jalila mengklaim kalau Mestic memiliki sifat yang sama dengan plastik yang berasal dari bahan bakar fosil, namun bersifat bio-degradable.
"Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mencari cara untuk mengatasi masalah kotoran sapi. Tapi ini adalah pertama kalinya kotoran sapi dianggap sumber yang berharga," ungkapnya.
Tahun lalu, Jalila Essaïdi bekerjasama dengan Kota Eindhoven untuk membuat fashion show menggunakan kain berbahan Mestic. Koleksi Mesticnya ini sangat mengesankan sehingga toko pakaian raksasa H&M memberikan penghargaan Global Change Award dan hadiah senilai Rp 13 miliar. Dan tentu saja, pakaian dari Mestic ini nggak berbau seperti kotoran sapi.
Berikut video Jalila Essaïdi saat mengubah kotoran sapi menjadi bahan ramah lingkungan:
Recommended Article
- 10 Gaun desainnya terinspirasi dari alam dan bangunan ini wow banget
- 10 Gaun rancangan desainer ini terinspirasi dari alam, wow banget
- Jeans terbaru ini saking nyelenehnya bikin yang mau pakai mikir-mikir
- Desainer ini ciptakan fashion item terinspirasi baju tradisional Korea
- 5 Gaun unik ini bisa berubah-ubah, ada yang menyesuaikan perasaan