3 Desainer hadirkan sustainable fashion di Jakarta Fahsion Week 2020
Brilio.net - Jakarta fashion Week yang digelar rutin setiap tahunnya ini melahirkan banyak desainer-desainer baru yang memiliki ide cemerlang dalam membuat karya. Perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 memang cukup berbeda, kalau biasanya gelaran fashion show ini bisa disaksikan langsung di bilangan Senayan, Jakarta Selatan. Tahun ini cukup menyaksikan secara virtual.
Kendati demikian, tak mengurangi keseruan dari acara tersebut. Karena pengambilan gambar serta lighting yang dibuat penyelanggara begitu menarik membuat penonton seakan sedang menyaksikan langsung setiap rancangan karya para desainer.
-
5 Desainer Indonesia ini siap tampil di London Fashion Week Mengangkat kain tradisional Indonesia.
-
3 Desainer Indonesia ini akan tampil di Hong Kong Fashion Week Ketiganya mengangkat koleksi yang terinspirasi budaya Kalimantan.
-
Rancangan 4 desainer ini jadi penutup Jakarta Modest Fashion Week 2018 Banyak desainer Indonesia yang sudah diakui dunia.
Jakarta Fashion Week 2021 akan diselenggarakan pada 26-29 November 2020 dalam format baru. Para pencinta mode bisa menyaksikan fashion show, cerita di balik panggung, dan beragam konten menarik dari Jakarta Fashion Week 2021 secara livestream di microsite JFW.TV dan kanal resmi Jakarta Fashion Week lainnya.
Untuk tampil di JFW, para desainer tentu akan menampilkan karya terbaiknya sejak jauh-jauh hari. Seperti halnya dengan tiga desainer Chitra Subyakto, Toton Januar, dan Lutfi Labibi. Ketiganya akan tampil dalam show Dewi Fashion Knight (DFK) yang menjadi penutup dari perhelatan Jakarta Fashion Week akhir November ini.
Kalau desainer lain membuat rancangannya dengan bahan yang kekinian, berbeda dengan tiga desainer tersebut. Mereka justru memilih untuk memanfaatkan kain bekas untuk rancangannya dengan mengangkat tema sustainable fashion.
Berikut gambaran dari rancangan tiga desainer yang akan tampil di JFW 2020 dihimpun brilio.net, Selasa (18/11).
1. Chitra Subyakto.
foto: Instagram/@chitras
Dalam koleksi ini Chitra akan mengangkat soal kesederhanaan. Dari mulai model hingga warna. Kesederhanaan itu juga terlihat dari bahan sisa kain yang ia kenakan.
"Saya memanfaatkan kain tenun yang masih ada kemudian diproses ulang menjadi benang dan ditenun kembali jadi kain baru. Saya juga pakai katun organik yang lebih ramah lingkungan," ujar Chitra kepada media dalam konfrensi pers virtual Dewi Fashion Knights (DFK), Rabu (18/11).
2. Toton Januar.
foto: Instagram/@mistertoton
Desainer muda satu ini siap meramaiakan Jakarta Fashion Week 2021 dengan karya terbarunya. Meskipun dengan desain yang baru, namun Toton memanfaatkan kain yang masih tersimpan sejak 2014 juga 2016.
Karyanya kali ini terinspirasi dari pandemi Covid-19 yang membuat kita semua harus berdiam diri di rumah sehingga harus memiliki kreatifitas untuk tetap betahan. Ia menggunakan kain bekas, baginya dengan memanfaatkan kain bekas juga bisa merangsang kreativitas untuk membuat karya baru dengan model yang beda.
"Sejak pandemi kita dituntut untuk melakukan inovasi. Lewat koleksi ini aku rasa ada kesempatan, aku sebagai desainer, untuk mengunjungi semua ini lagi (kembali ke sustainable fashion)," ujarnya.
Koleksinya itu akan dibuat dengan gaya yang khas dari setiap koleksinya yakni dengan makrame dan bordir. Ia juga memberi potongan basic pada koleksinya itu yang lebih sederhana sehingga bisa dipakai dalam momen apapun.
3. Lutfi Labibi.
foto: Instagram/@lululutfilabibi
Bagi Luthfi, pandemi memberinya begitu banyak pelajaran, terutama soal kesederhaan. Ia mengaku sebelum pandemi ia selalu boros dalam membeli kain, hal itu menjadi hal yang mubazir. Sehingga dalam koleksinya kali ini, ia akan memanfaatkan sisa-sisa kain yang masih bisa dijadikan fashion yang menarik.
"Untuk JFK ini jadi proses kreatif baru tapi menyenangkan. Karena dari bahan-bahan yang sebelumnya terpikir gak bisa dipakai lagi. Tapi saya potong-potong jadi perca kemudian ditenun kembali jadi visual yang menarik," jelasnya.
Koleksi Lulu untuk DFK 2020 diangkat dari karya puisi penyair Joko Pinurbo tentang manusia dan sandang. Dia menyadari ada banyak bahan kain belum terpakai dan bahan itulah yang dia gunakan pada pembuatan koleksinya kali ini.
Recommended Article
- Kolaborasi 2 desainer Indonesia bareng brand minuman di JFW 2020
- Tema kolonialisme dalam koleksi Wearing Klamby di JFW 2020
- Intip koleksi terbaru Kain Printing di JFW 2020, memukau
- Intip karya etnik dari Jeny Tjahyawati di Jakarta Fashion Week 2020
- Koleksi Hyjab on Fire tampilkan tren fashion modest streetwear