8 Cara detoks skincare yang mengandung merkuri ini bikin wajah sehat kembali

30 Juli 2024 14:10 WIB

Brilio.net - Penggunaan skincare yang mengandung merkuri telah menjadi masalah serius dalam industri kecantikan. Menurut World Health Organization (WHO), merkuri dalam produk skincare dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti iritasi kulit hingga kerusakan ginjal dan sistem saraf.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia juga telah melarang penggunaan merkuri dalam kosmetik. Namun, masih banyak produk skincare yang mengandung merkuri beredar di pasaran. Jika sudah terlanjur menggunakan skincare berbahan merkuri, penting untuk melakukan detoks untuk mengembalikan kulit normal.

Nggak asal, kamu perlu tahu cara-cara efektif untuk melakukan detoks dari penggunaan skincare yang mengandung merkuri, berdasarkan rekomendasi para ahli dermatologi dan penelitian terkini. Nah, berikut delapan cara detoks skincare yang mengandung merkuri, sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/7).

1. Hentikan penggunaan produk secepatnya

foto: freepik.com

Langkah pertama dan paling penting dalam proses detoks dari skincare yang mengandung merkuri adalah menghentikan penggunaan produk tersebut secara total. Menurut Dr. Patricia K. Farris, dermatolog bersertifikat dan penulis buku "The Skincare Hoax", menekankan pentingnya tindakan ini. Sebagai catatan, semakin cepat kamu berhenti menggunakan produk yang mengandung merkuri, semakin cepat proses pemulihan kulit.

2. Konsultasi dengan dermatolog

Tahapan berikutnya setelah menghentikan penggunaan skincare yang mengandung merkuri, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dermatolog. Mengutip dari Journal of Cosmetic Dermatology, Dr. Zoe D. Draelos menjelaskan bahwa seorang profesional dapat menilai tingkat kerusakan kulit dan merekomendasikan perawatan yang tepat untuk proses detoks selanjutnya.

3. Lakukan tes darah dan urin

Melansir dari American Academy of Dermatology (AAD), kamu perlu melakukan tes darah dan urin untuk mengetahui kadar merkuri dalam tubuh. Nah, hasil tes ini sangat membantu dokter dalam menentukan tingkat keparahan paparan merkuri dan merancang rencana detoks yang sesuai.

4. Gunakan pembersih wajah yang lembut

foto: freepik.com

Selama proses detoks, penting untuk menggunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas dari bahan-bahan keras. Dr. Leslie Baumann, penulis "The Skin Type Solution", menyarankan penggunaan cleanser berbasis air atau micellar water untuk membersihkan kulit tanpa mengiritasinya lebih lanjut.

5. Hidratasi intensif

Perlu kamu ketahui, kulit yang telah terpapar merkuri sering mengalami dehidrasi dan kerusakan barier kulit. Mengutip penjelasan dari Dr. Whitney Bowe, dermatolog dan penulis "The Beauty of Dirty Skin", menjelaskan bahwa kulit yang sudah terpapar merkuri perlu menggunakan pelembap dengan kandungan ceramide dan asam hialuronat. Kedua bahan kandungan tersebut dipercaya membantu memulihkan kelembapan dan fungsi penghalang kulit.

6. Tingkatkan asupan antioksidan

foto: freepik.com

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu menetralisir kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh merkuri. Nah, bagi kamu yang telah terpapar skincare dengan kandungan merkuri dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah beri, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

7. Gunakan tabir surya

Perlu kamu ketahui, kulit yang sedang dalam proses detoks dari skincare yang mengandung merkuri cenderung lebih sensitif terhadap sinar UV. Mengutip dari American Cancer Society, menekankan pentingnya penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30. Kegunaan dari penggunaan sunscreen ini ampuh melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut dan membantu proses penyembuhan. Bahkan penggunaan sunscreen ini bisa mencegah munculnya tanda-tanda penuaan.

8. Menggunakan masker dari bahan alami

Cara detoks kulit yang terpapar merkuri bisa menggunakan masker dari bahan alami. Kamu bisa mengaplikasikan masker lidah buaya yang memiliki sifat antiinflamasi untuk menenangkan kulit iritasi. Selain itu, kamu juga bisa pakai madu agar kulit lebih lembap.

Kemudian pakai yoghurt dengan kandungan asam laktat yang membantu pengelupasan sel kulit mati, sehingga wajah tampak cerah dan halus. Gunakan juga oatmeal dengan sifat antiinflamasi yang bisa mengurangi gatal dan iritasi.

Sebagai tambahan informasi, penting untuk diingat bahwa proses detoks dari skincare yang mengandung merkuri membutuhkan waktu dan kesabaran. Selain itu pemulihan kulit bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat paparan dan kondisi kulit individual.

Selain melakukan detoks, langkah pencegahan juga sangat penting. BPOM menyarankan untuk selalu memeriksa label produk dan memastikan bahwa produk skincare yang digunakan telah terdaftar dan memiliki izin edar resmi. Hindari pembelian produk skincare dari sumber yang tidak terpercaya atau yang menjanjikan hasil instan tanpa kandungan yang jelas.

Tak cuma itu, bagi produsen brand kecantikan juga penting melakukan edukasi kepada konsumen mengenai bahaya skincare yang mengandung merkuri. Dengan meningkatkan kesadaran mengenai bahaya merkuri pada kulit, bisa melindungi diri dan orang lain dari risiko kerusakan kulit yang menghantui.

(brl/mal)