Akibat ganti skincare tanpa jeda wajah jadi beruntusan dan kusam, ini 7 cara mengatasinya

25 Juli 2024 10:11 WIB

Brilio.net - Dalam dunia kecantikan yang terus berkembang kita sering tergoda untuk mencoba berbagai produk skincare terbaru. Namun perlu kamu ketahui, pergantian produk skincare tanpa jeda atau periode adaptasi yang cukup dapat membawa konsekuensi yang tidak diinginkan, salah satunya adalah munculnya beruntusan di wajah.

Fenomena ini sering disebut sebagai purging atau breakout. Bukan hal yang tidak biasa, ketika kita memperkenalkan produk baru ke dalam rutinitas perawatan kulit, terutama yang mengandung bahan aktif seperti retinol, AHA, atau BHA, kulit mungkin bereaksi dengan cara yang tidak terduga. Proses ini seringkali ditandai dengan munculnya jerawat kecil, komedo, atau beruntusan di area wajah yang biasanya bermasalah.

Penyebab utama terjadinya beruntusan ini adalah perubahan mendadak dalam keseimbangan pH kulit. Setiap produk skincare memiliki formulasi unik yang dapat mempengaruhi pH, produksi sebum, atau proses pergantian sel kulit. Ketika mengganti produk tanpa memberikan waktu adaptasi yang cukup, kulit mungkin bereaksi dengan cara yang tidak diinginkan.

Selain itu, beberapa bahan aktif dalam skincare dapat mempercepat proses pergantian sel kulit, yang menyebabkan kotoran dan minyak yang terperangkap di bawah permukaan kulit naik ke permukaan lebih cepat. Ini bisa menyebabkan munculnya bruntusan yang sebenarnya merupakan bagian dari proses pembersihan kulit.

Namun penting untuk membedakan antara purging yang normal dan reaksi alergi atau iritasi. Purging biasanya terjadi di area yang sering bermasalah dan akan membaik setelah beberapa waktu. Sementara itu, reaksi alergi atau iritasi bisa muncul di area yang tidak biasa dan disertai dengan rasa gatal, kemerahan, atau rasa terbakar.

foto: freepik.com

Tidak hanya mengalami purging saja, mengutip dari jurnal "Skin Purging: What You Need to Know". American Academy of Dermatology, terdapat beberapa akibat ganti skincare tanpa jeda, antara lain:

1. Terjadi iritasi pada kulit, seperti menjadi kemerahan, gatal, dan terasa terbakar.
2. Kulit wajah mengalami breakout, seperti munculnya jerawat dan komedo baru.
3. Kulit wajah juga bisa jadi kering dan mengalami produk minyak berlebih.
4. Kulit bisa jadi lebih sensitif terhadap produk lain
5. Mengalami kerusakan skin barrier yang membuat kulit lebih rentan iritasi dan infeksi.

Jika kulit wajah sudah mengalami sejumlah masalah, kamu bisa mengatasinya dengan berbagai cara. Ada 7 cara yang bisa kamu gunakan, sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/7).

foto: freepik.com

1. Hentikan penggunaan produk baru menurut Dr. Whitney Bowe, dermatolog bersertifikat di New York, menyarankan untuk menghentikan penggunaan produk baru jika terjadi iritasi parah. Beri waktu kulit untuk pulih selama beberapa hari sebelum memulai rutinitas baru secara bertahap.

2. Kembali ke rutinitas dasar, melansir dari Journal of the American Academy of Dermatology berdasarkan penjelasan Dr. Hadley King, dermatolog klinis di New York, merekomendasikan untuk kembali ke rutinitas skincare dasar yang terdiri dari pembersih lembut, pelembab, dan tabir surya. Hal ini membantu menenangkan kulit yang teriritasi.

3. Gunakan produk penenang kulit seperti mengaplikasikan produk yang mengandung bahan penenang seperti aloe vera, chamomile, atau niacinamide. Dr. Shereene Idriss, seorang dermatolog kosmetik, menyarankan penggunaan serum yang mengandung niacinamide 5% untuk meredakan iritasi.

4. Hidrasi kulit dengan cukup menggunakan pelembap yang mengandung ceramides atau hyaluronic acid untuk membantu memulihkan barrier kulit.

5. Hindari eksfoliasi berlebihan menurut penjelasan Dr. Elizabeth Tanzi, Direktur Capital Laser & Skin Care, menyarankan untuk menghindari eksfoliasi selama periode pemulihan. Kamu dianjurkan untuk lebih fokus pada menenangkan dan melembabkan kulit.

6. Disarankan untuk memperkenalkan produk baru secara bertahap, memberikan kulit waktu untuk beradaptasi. Mulailah dengan penggunaan 1-2 kali seminggu, kemudian tingkatkan frekuensi secara perlahan. Juga penting untuk memperhatikan kandungan produk dan menghindari penggunaan terlalu banyak bahan aktif sekaligus.

7. Cara yang terakhir yaitu kamu disarankan untuk berkonsultasi dengan dermatologist, agar penanganan kulit berjalan lebih baik.

(brl/wen)