Angkat isu lingkungan, desainer bikin karya desain batik mewah
Brilio.net - Gelaran Road to Event Fashion Rhapsody: Harmoni Bumi berjalan lancar. Semua desainer menampilkan karya terbaiknya dengan mengangkat tema-tema mengenai lingkungan. Seperti halnya dengan desainer Bagus Boutique, Tari yang menjadikan tanah menjadi inspirasinya di Fashion Raphsody.
Bagus Boutique tampil pada penutupan Fashion Raphsody pada Minggu (3/11).
"Terinspirasi dari tanah karena kita juga menyesuaikan dengan temanya yaitu lingkungan hidup," ujarnya kepada brilio.net.
-
Cara desainer Ayu Dyah Andari kampanye lingkungan lewat karya Industri fesyen sebagai penyumbang limbah terbanyak di dunia.
-
Unik, Banyuwangi sulap trotoar jadi catwalk fashion show batik Fashion show biasanya digelar di atas catwalk di sebuah tempat mewah.
-
Para siswa SMK ini mengolah Batik Kudus jadi karya feysen yang keren Hasil karya mereka layaknya rancangan para desainer profesional
Sebanyak 12 koleksi dari Bagus Boutique ditampilkan di acara. Menggunakan warna-warna tanah seperti cokelat, hitam, dan gold, brand khusus kemeja pria ini terlihat sangat elegan. Untuk bahannya sendiri, Tari menggunakan bahan cotton silk yang nyaman.
"Bedanya dengan butik lain itu kita main dijahitannya, kita beri motif pada setiap koleksi yang kita buat. Itu juga yang membuat harga kemeja kita terbilang cukup mahal karena sesuai dari bahan sampai motifnya," jelasnya.
Sementara itu, Fashion Rhapsody merupakan sebuah ide yang muncul karena adanya isu lingkungan yang ditimbulkan oleh industri mode sebagai penyumbang limbah terbanyak di dunia. Ide ini berkembang menjadi sebuah keinginan untuk membuat event fashion yang berbeda dengan tema lingkungan.
Salah satu Founder Fashion Raphsody, Ayu Dyah Andari menyebut gelaran ini hingga hari terakhir berjalan lancar. Semua tenant merasa nyaman dengan desain butik yang lebih luas. Pihaknya juga ingin tak hanya membuat desainer nyaman tapi juga pengunjung yang hadir nyaman saat berbelanja.
"Rata-rata jumlah kunjungan omzetnya sehari Rp 100.000.000 ada. Kita memang memancing orang datang dengan sudut-sudut yang Instagramable di areal ini. Kita ada 22 tenant. Sekarang kalau ada packaging plastik disarankan yang berbahan cassava, harganya sama dengan harga plastik," tutup Ayu.
Recommended Article
- Cara desainer Ayu Dyah Andari kampanye lingkungan lewat karya
- Kolaborasi 2 desainer Indonesia bareng brand minuman di JFW 2020
- Tema kolonialisme dalam koleksi Wearing Klamby di JFW 2020
- Intip karya etnik dari Jeny Tjahyawati di Jakarta Fashion Week 2020
- Satu dekade berkarya, Ria Miranda gelar pameran dan luncurkan buku
- Fakta Sandy Nasution, pengusaha ganteng calon suami Dian Pelangi
- 10 Momen mesra mantan suami Dian Pelangi dan istri barunya