Efek pakai krim dokter malah berujung nyesek, wajah mulus cewek ini jadi terkena penyakit kulit

9 November 2024 10:00 WIB

Brilio.net - Krim dokter atau produk perawatan kulit yang diresepkan oleh dokter seringkali menjadi pilihan banyak orang dalam upaya mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat, hiperpigmentasi, atau tanda penuaan dini. Krim-krim ini biasanya mengandung bahan aktif yang lebih kuat dan dirancang untuk memberikan hasil yang cepat dan efektif.

Produk ini sering kali mengandung bahan aktif yang lebih potent dibandingkan dengan produk kosmetik biasa, seperti hidrokuinon, retinoid, asam salisilat, atau kortikosteroid. Namun, risiko penggunaan krim dokter yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kondisi kulit bisa berbahaya.

Salah satu risiko utama adalah iritasi dan peradangan. Beberapa bahan aktif dalam krim dokter, terutama retinoid dan hidrokuinon, bisa menyebabkan kulit menjadi kering, kemerahan, dan terkelupas, terutama pada penggunaan awal. Jika digunakan terlalu sering atau dalam jumlah berlebihan, efek samping ini bisa semakin parah, menyebabkan kulit menjadi sensitif atau bahkan luka.

Selain itu, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang juga memiliki potensi untuk merusak kulit. Dalam beberapa kasus, penggunaan kortikosteroid yang tidak terkendali juga bisa memicu reaksi kulit yang disebut dermatitis steroid yang dapat menimbulkan bintik-bintik merah atau jerawat pada kulit.

Hal ini bisa memperburuk kondisi kulit yang awalnya hanya membutuhkan perawatan ringan. Seperti yang dialami oleh pengguna TikTok dengan nama akun @maruuiann_. Lewat unggahannya, ia membagikan kisah nyeseknya usai menggunakan krim dokter, hingga membuat wajahnya yang awalnya mulus jadi rusak dan mengalami penyakit kulit.

foto: TikTok/@maruuiann_

"Stop pakai krim dokter yg katanya BPOM," tulisnya dalam video unggahan, yang briliobeauty.net kutip pada Sabtu (9/11).

Kisahnya berawal dari pemilik akun yang diketahui bernama Ian itu memutuskan untuk menggunakan krim racikan dokter sebagai skincare hariannya. Padahal sebelumnya, ia memiliki wajah yang cerah dan mulus. Usai empat bulan pemakaian, kulit wajah Ian berubah jadi tipis, pori-pori membesar, dan muncul spider veins.

foto: TikTok/@maruuiann_

Nggak cuma itu saja, wajahnya juga jadi gradakan dan tampak kusam. Rupanya, ia mengalami penyakit kulit dermatitis perioral. Parahnya lagi, wajahnya jadi bengkak dan kemerahan.

"Sumpah ini perih + gatal banget," ungkapnya.

foto: TikTok/@maruuiann_

(brl/lea)