Ini alasan tren makeup permanen di Indonesia makin populer
Brilio.net - Kalau bicara soal makeup memang nggak ada habisnya. Setiap tahun, model atau tren makeup selalu berkembang dengan diikuti banyaknya alat makeup baru. Brand makeup terkenal terus mengeluarkan produk-produk baru.
Bukan hanya produk saja, metode makeup juga bermacam-macam yang hingga saat ini masih menjadi tren adalah makeup permanen. Makeup permanen sendiri merupakan seni menanamkan pewarna atau pigmen ke dalam lapisan dermis pertama pada kulit. Tujuannya adalah untuk memperbaiki bentuk area tertentu, seperti alis, bibir, dan garis bulu mata.
Di Indonesia sendiri, makeup permanen hingga saat ini masih banyak peminatnya. Hal itu pun disampaikan oleh Ketua Asosiasi Sulam Alis Indonesia, Ali Tatto yang mengatakan bahwa hingga saat ini banyak masyarakat Indonesia tak hanya artis, masyarakat biasa pun tertarik untuk melalukan makeup permanen.
"Sebenernya sih, mereka lebih ingin mudah dalam bermakeup aja. Jadi pas bangun tidur muka udah kinclong," ujarnya saat ditemui brilio di studio tatto miliknya di kawasan Mangga Dua, Jakarta, Sabtu (13/4).
Menurutnya, tahun sebelumnya para artis Tanah Air atau masyarakat pecinta makeup permanen lebih suka dengan sulam alis dengan model yang tebal, namun seiring berkembangnya tren makeup, semua berubah.
"Kalau sekarang orang lebih suka alis yang lebih natural dan bisa hilang, biasanya kita pakai tinta herbal," ucapnya.
Sebagai seseorang yang biasa disebut sebagai pakai sulam alis, Koh Ali sapaannya tak mau sampai disitu. Ia ingin terus mengembangkan tren makeup terbaru. Seperti halnya dengan tren makeup permanen nose shading dan magic power blush.
"Ini saya ciptain sendiri dan pertama kali di dunia. Tujuannya sih biar muka tetap kinclong saat bangun tidur," jelasnya.
Rencananya, nose shading dan magic power blush ini akan launching perdana di acara Permanent makeup Indonesia (PMUI) Festival. Acara perdana digelar selama tiga hari pada 26-28 Agustus 2019 di Pullman Hotel at Central Park, Jakarta tak hanya menghadirkan permanent makeup dari Indonesia saja tapi juga dari berbagai negara.
"Keinginan dan mimpi terbesar saya adalah mengadakan suatu festival permanent makeup terbesar dan pertama di Indonesia, dimana perhatian seluruh dunia tertuju ke Indonesia. Indahnya keragaman budaya dan seni menghasilkan karya sulam yang sangat indah," ucapnya.
Ia pun merasa bangga di acara yang digelar perdana di Indonesia itu bisa melihat seluruh pesulam dunia dapat berkumpul di satu tempat dan itu adalah yaitu negara Indonesia.
"Intinya kan kalau nge-datengain satu pesulam dari luar negeri mahal. Jadi saya gelar acara ini dan banyak pesulam dari berbagai negara bisa hadir. Dengan adanya acara ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian, profesionalitas , kemandirian, networking dan kesuksesan untuk seluruh pesulam," terangnya.
Koh Ali menargetkan sebanyak 300 peserta yang hadir, di acara tersebut juga akan ada seminar dan live demo dari para pesulam profesional. Untk satu orang peserta dikenai biaya Rp 8,8 juta untuk tiga hari. Selain mengenalkan metode kecantikan, dalam acara ini Koh Ali juga mengenalkan destinasi wisata Indonesia.