Jadi andalan artis demi punya senyum menawan, ini jenis, efek samping, dan harga treatment veneer gigi

29 / 05 / 2024 20:10 WIB

Brilio.net - Guna menunjang penampilan, tak sedikit selebritis Tanah Air yang melakukan berbagai perawatan tubuh, seperti treatment untuk mencerahkan kulit, mengencangkan kulit, merawat kesehatan rambut, hingga melakukan perawatan gigi. Perawatan gigi dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan membuatnya lebih cerah atau putih.

Selain melakukan bleaching, salah satu treatment gigi yang kerap jadi andalan para artis adalah veneer gigi untuk membuat senyuman jadi lebih menawan. Veneer gigi adalah prosedur yang dilakukan dokter gigi untuk meningkatkan tampilan gigi. Dilansir Healthline, veneer gigi merupakan cangkang tipis dengan bentuk dan warna menyerupai gigi yang diletakkan di bagian depan untuk memperbaiki tampilan gigi.

Beberapa kondisi yang dapat diatasi dengan veneer di antaranya adalah gigi yang patah, berubah warna, ukuran tidak sama, retak, serta terdapat celah di antara gigi. Nggak cuma dilakukan di beberapa bagian gigi, veneer juga bisa dilakukan pada keseluruhan gigi.

Sebelum melakukan veneer gigi, kamu perlu mengetahui jenis-jenisnya, efek samping hingga perkiraan harga treatment-nya. Dilansir briliobeauty.net dari berbagai sumber pada Kamis (30/5), berikut ulasan lengkapnya.

Jenis-jenis veneer gigi

foto: freepik.com

1. Veneer komposit

Veneer komposit merupakan jenis veneer yang dapat 'menyembunyikan' atau 'menutupi' masalah ringan pada tampilan gigi. Selain harganya yang lebih terjangkau dari jenis veneer lainnya, prosedur pemasangannya tidak terlalu invasif. Hanya saja, veneers jenis ini cenderung lebih mudah terkelupas atau patah.

Warna veneer ini juga mudah berubah, terutama jika kamu merupakan seorang peminum kopi atau perokok. Biasanya veneer komposit rata-rata dapat bertahan 5 hingga 7 tahun. Jika retak, veneers dapat dengan mudah diperbaiki.

2. Veneer porselen

Veneer porselen menjadi satu di antara beberapa jenis veneer yang paling populer. Pasalnya bahan yang digunakan sangat estetis dan tembus pandang. Veneer porselen biasanya bertahan sekitar 10 tahun, bisa dibilang bahannya paling kuat dibandingkan jenis veneer yang lain.

Hal yang paling disukai dari veneer porselen yaitu kemampuannya yang tidak berubah warna terhadap makanan dan minuman, sehingga kamu akan selalu memiliki penampilan senyum yang menarik. Karena bersifat biokompatibel, veneer ini tidak akan melukai gusi atau mengiritasi jaringan mulut. Bahkan dapat menyatu dengan gigi asli untuk membuatnya tampak halus.

3. Veneer luminer

Meski memiliki bahan yang tipis, namun veneer jenis ini justru merupakan yang paling kuat. Karena bahannya terbuat dari laminasi porselen yang sangat tipis, veneer ini dapat bertahan lama sama seperti veneer porselen. Meskipun luminer tidak terlalu tebal, namun veneer ini memiliki permukaan halus dan terasa alami setelah direkatkan pada permukaan gigi.

4. Veneer palatal

Veneer palatal atau yang disebut dengan veneer lingual dibuat khusus untuk mengembalikan permukaan lingual gigi depan. Veneer jenis ini dapat dibuat dengan sejumlah bahan, seperti laminasi porselen, bahan komposit, dan bahkan emas.

5. Temporary veneer

Sama seperti namanya, temporary veneer adalah jenis veneer gigi yang dapat dilepas. Bahannya terbuat dari jenis resin yang fleksibel, sehingga digunakan sebagai solusi sementara sampai veneer permanen dibuat. Dalam kasus tertentu, temporary veneer digunakan sebagai pelindung mulut dan membantu menyembunyikan ketidaksempurnaan pada gigi.

Efek samping penggunaan veneer gigi

foto: freepik.com

1. Gigi lebih sensitif

Guna memasang veneer gigi, biasanya dokter akan mengikis enamel gigi dari permukaan. Lapisan enamel yang dikikis paksa inilah yang akan membuat gigi jadi lebih sensitif. Gigi sensitif bisa menyebabkan ngilu saat mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu dingin atau panas. Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa mematikan jaringan gigi.

2. Warna gigi asli jadi tidak merata

Dilansir dari The Journal of American Dental Association, warna veneer gigi tergantung pada warna dasar gigi asli. Sementara itu, warna alami gigi menentukan warna dan jenis veneer. Karena itulah, prosedur ini bisa memicu perubahan warna atau adanya noda di tepian gigi, yang biasanya terjadi saat proses pemasangan.

3. Masalah saat pemasangan veneer

Ada beberapa masalah saat pemasangan veneer yang mungkin terjadi. Sebagai contoh, posisi lapisan veneer yang tidak sesuai justru dapat merusak gigi. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pembusukan pada bagian luar tepi veneer, sehingga dapat berisiko mengalami radang gusi dan infeksi gigi.

4. Warna veneer yang tidak dapat diubah

Meski dapat meningkatkan kepercayaan diri, namun sayangnya dokter tidak bisa mengubah atau memperbaiki warna veneer setelah dipasang. Sementara itu, warna veneer biasanya bertahan dalam jangka waktu 5–10 tahun setelah pemasangan. Tak hanya itu saja, sebaiknya lakukan pemasangan veneer gigi di dokter gigi yang berpengalaman untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi.

5. Veneer bisa retak atau pecah

Salah satu bahan untuk membuat veneer, yakni porselen, cenderung mudah retak. Gigi yang dipasangi veneer bisa rusak atau tiba-tiba pecah saat menggigit benda keras, seperti es, pensil, atau bahkan kuku jari. Kebiasaan semacam itu bisa memberi tekanan yang besar pada lapisan veneer, sehingga dapat membuat veneer jadi longgar atau rusak.

Harga veneer gigi

foto: freepik.com

Harga pemasangan veneer gigi di setiap klinik berbeda-beda. Biasanya sesuai dengan pemilihan bahan dan banyaknya gigi yang dipasang veneer. Harga veneer komposit atau yang tidak berbahan porselen biasanya dibanderol dengan rata-rata Rp 1.200.000 per gigi, sementara untuk bahan porselen, bisa sampai Rp 5.000.000 - 7.000.000 per gigi. Biaya tersebut, belum termasuk perawatan dan konsultasi lainnya. Tak heran jika banyak seleb yang menghabiskan ratusan juta untuk memasang veneer gigi.