Jadi tren di TikTok, aman nggak sih DIY sunscreen di rumah? Pahami risiko & penjelasan dermatologist
Brilio.net - Bagi kamu yang aktif di media sosial, seperti TikTok mungkin pernah menemukan konten yang berkaitan dengan perawatan wajah. Terkadang ada yang menawarkan beberapa produk, tips skincare, bahkan ada lho yang menunjukkan cara bikin sunscreen sendiri di rumah.
Trend DIY sunscreen ini lantas menarik perhatian bagi pengguna TikTok. Mungkin ada juga yang menggunakan sunscreen ini sebagai perlindungan pertama ketika keluar ruangan. Meski terbuat dari bahan alami yang mudah didapatkan, pertanyaanya apakah aman menggunakan sunscreen buatan sendiri di rumah?
-
4 Cara membuat sunscreen wajah dari bahan alami, mudah dilakukan Membuat sunscreen wajah secara alami bisa meminimalisasi terjadinya alergi kulit karena penggunaan bahan kimia pada produk sunscreen di pasaran.
-
9 Tips gunakan sunscreen agar lebih optimal, pakai sebanyak 2 ruas jari Sunscreen adalah pertahanan kimia yang menembus kulit, menyerap sinar UV sebelum mencapai dan merusak lapisan kulit.
-
Nggak perlu beli, ini cara bikin tinted moisturizer sunscreen sendiri di rumah cuma pakai 3 bahan Tinted moisturizer sunscreen merupakan pelembap wajah sekaligus sunscreen yang memiliki tambahan pigmen warna layaknya foundation.
Nah agar tak asal buat dan wajah kamu tak mengalami iritasi, yuk simak informasi yang perlu kamu ketahui sebagaimana briliobeauty.net himpun dari berbagai sumber, Rabu (21/8).
Mengapa sunscreen itu penting?
Sebelum membahas DIY sunscreen, penting untuk memahami mengapa penggunaan sunscreen sangat dianjurkan. Sunscreen melindungi kulit dari paparan sinar UV A dan UV B yang dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, mulai dari penuaan dini hingga kanker kulit. American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Apa itu DIY sunscreen di rumah?
DIY sunscreen di rumah adalah tren di mana orang membuat tabir surya sendiri menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, shea butter, seng oksida, dan minyak esensial. Video-video yang menunjukkan cara membuat DIY sunscreen ini seringkali menyebutkan bahwa bahan-bahan alami tersebut memiliki SPF tertentu dan dapat melindungi kulit dari sinar matahari.
Bahan-bahan ini mungkin memiliki beberapa manfaat bagi kulit, seperti melembapkan dan memberikan perlindungan ringan dari sinar UV, tetapi banyak ahli kulit memperingatkan bahwa sunscreen buatan sendiri tidak bisa menjamin tingkat perlindungan yang sama seperti produk komersial yang telah diuji secara klinis.
Risiko DIY sunscreen di rumah.
Berdasarkan informasi dari Healthline, berikut adalah beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan DIY sunscreen:
1. Tidak ada uji klinis.
Produk sunscreen yang dijual secara komersial harus melalui berbagai uji klinis untuk memastikan bahwa mereka efektif melindungi kulit dari sinar UV. Uji ini melibatkan pengukuran tingkat SPF (Sun Protection Factor) yang tepat. Sunscreen buatan sendiri tidak melalui proses ini, sehingga efektivitasnya tidak dapat dijamin.
2. SPF yang tidak konsisten.
Bahan-bahan alami yang sering digunakan dalam DIY sunscreen, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun, memang memiliki beberapa tingkat SPF alami. Namun, tingkat SPF ini sangat rendah dan tidak konsisten, sehingga tidak bisa memberikan perlindungan yang cukup dari sinar UV.
3. Kemungkinan paparan berlebihan terhadap sinar UV.
Penggunaan sunscreen buatan sendiri yang tidak efektif dapat menyebabkan kulit terpapar sinar UV dalam jumlah yang lebih besar daripada yang seharusnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terbakar matahari, penuaan dini, dan bahkan kanker kulit.
4. Penggunaan bahan yang tidak sesuai.
Banyak resep DIY sunscreen yang beredar di TikTok menyarankan penggunaan bahan-bahan yang sebenarnya tidak direkomendasikan untuk penggunaan langsung pada kulit atau yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Tanpa panduan yang tepat, ada risiko menggunakan bahan yang berbahaya atau tidak efektif.
Penjelasan dermatologist tentang DIY sunscreen.
Para dermatologist sangat memperingatkan risiko menggunakan DIY sunscreen. Mengutip dari Healthline, Rabu (21/8) berdasarkan penjelasan Dr. Joshua Zeichner, seorang dermatologist, sunscreen harus memenuhi standar tertentu untuk memastikan bahwa dia dapat melindungi kulit dengan benar. Sunscreen komersial dirancang untuk menyebar dengan merata di kulit dan tetap berada di tempatnya saat terkena keringat atau air. Hal ini sangat sulit dicapai dengan sunscreen buatan sendiri.
Dr. Zeichner juga menambahkan bahwa bahan-bahan alami dalam DIY sunscreen mungkin baik untuk melembapkan kulit, tetapi tidak cukup untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Dia sangat menyarankan untuk tetap menggunakan sunscreen yang telah diuji dan disetujui oleh badan pengawas, seperti FDA di Amerika Serikat.
Alternatif Aman: Gunakan Sunscreen Komersial.
Jika kamu peduli dengan kesehatan kulit, menggunakan sunscreen komersial adalah pilihan terbaik. Sunscreen yang dijual di pasaran telah diuji secara klinis untuk memastikan bahwa mereka memberikan perlindungan yang efektif dari sinar UV. Pilihlah sunscreen dengan SPF 30 atau lebih tinggi, yang menawarkan perlindungan spektrum luas (broad-spectrum) terhadap sinar UVA dan UVB.
Selain itu, perhatikan juga untuk mengaplikasikan sunscreen secara merata dan cukup di seluruh area kulit yang terpapar sinar matahari, serta mengulangi aplikasi setiap dua jam atau setelah berenang atau berkeringat.
Recommended Article
- Kulit berjerawat seharusnya pakai sunscreen SPF berapa? Simak penjelasannya biar wajah nggak break out
- Bener nggak sih sunscreen jadi penyebab munculnya closed comedo? Ini penjelasan lengkapnya
- Sunscreen dulu atau skincare dulu? Ini urutan pemakaian perawatan wajah untuk sehari-hari
- Sama-sama ampuh cerahkan dan beri efek calming, battle review physical sunscreen Amaterasun & Skin1004
- Wajah kusam setelah pakai sunscreen? Ini penjelasan dokter lengkap dengan cara mengatasinya
- [KUIS] Benar atau salah saat hujan tidak perlu pakai sun screen? Cari tahu lewat kuis ini