Sering dihindari kulit sensitif, kenali apa itu polyacrylamide dalam skincare

14 Agustus 2024 16:10 WIB

Brilio.net - Perawatan kulit sensitif memerlukan perhatian khusus dan pemilihan produk yang cermat. Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, setiap bahan dalam produk skincare bisa menjadi sumber kekhawatiran. Salah satu bahan yang sering menjadi sorotan adalah polyacrylamide dalam skincare. Bahan ini, meskipun umum digunakan dalam industri kecantikan, sering kali dihindari oleh mereka yang memiliki kulit sensitif.

Kulit sensitif ditandai dengan kecenderungan untuk bereaksi lebih cepat terhadap rangsangan eksternal, baik itu dari lingkungan maupun dari produk perawatan kulit. Gejala seperti kemerahan, gatal, atau rasa terbakar sering dialami oleh pemilik kulit sensitif ketika menggunakan produk yang tidak cocok. Hal inilah mengapa pemahaman mendalam tentang bahan-bahan dalam skincare, termasuk polyacrylamide, menjadi sangat penting.

Polyacrylamide dalam skincare memiliki fungsi sebagai agen pengental dan pengemulsi, yang membantu memperbaiki tekstur produk dan meningkatkan kemampuannya untuk mengikat air. Namun bagi kulit sensitif, bahan sintetis seperti ini bisa menjadi pemicu reaksi yang tidak diinginkan. Meskipun polyacrylamide umumnya dianggap aman dalam konsentrasi yang diizinkan, beberapa individu mungkin tetap mengalami iritasi atau reaksi alergi.

Sebelum menggunakan produk yang punya bahan dasar polyacrylamide, yuk simak informasi di bawah ini sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (14/8).

Apa itu polyacrylamide?

foto: freepik.com

Polyacrylamide adalah polimer sintetis yang terbentuk dari monomer acrylamide. Dalam konteks skincare, polyacrylamide sering digunakan sebagai agen pengental, pengemulsi, dan pembentuk film. Bahan ini memiliki kemampuan untuk menyerap dan menahan air, yang membuatnya berguna dalam berbagai produk perawatan kulit dan kosmetik.

Fungsi polyacrylamide dalam skincare.

Polyacrylamide dalam skincare memiliki beberapa fungsi utama. Pertama, bahan tersebut bertindak sebagai agen pengental yang membantu memperbaiki tekstur produk, membuatnya lebih mudah diaplikasikan pada kulit. Kedua, kemampuannya untuk mengikat air membantu menjaga kelembapan kulit, memberikan efek yang menyegarkan dan menghidrasi. Ketiga, sifat pembentuk filmnya dapat membantu menciptakan lapisan pelindung di permukaan kulit yang potensial melindungi dari faktor lingkungan.

Keamanan penggunaan polyacrylamide.

foto: freepik.com

Meskipun polyacrylamide telah digunakan secara luas dalam industri kosmetik, keamanannya masih menjadi topik perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polyacrylamide yang digunakan dalam kosmetik umumnya aman dalam konsentrasi yang diizinkan.

Namun ada kekhawatiran tentang potensi kontaminasi dari residual acrylamide, yang merupakan bahan dasar pembuatan polyacrylamide. Acrylamide sendiri diklasifikasikan sebagai karsinogen potensial oleh beberapa lembaga kesehatan.

Mengapa dihindari oleh kulit sensitif?

Bagi mereka dengan kulit sensitif, polyacrylamide dalam skincare sering dihindari karena beberapa alasan. Pertama meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan ini.

Kedua, kekhawatiran tentang potensi kontaminasi acrylamide membuat beberapa orang lebih memilih untuk berhati-hati dan menghindari produk yang mengandung polyacrylamide. Ketiga, tren menuju produk "clean beauty" dan bahan-bahan alami telah mendorong banyak konsumen untuk menghindari bahan-bahan sintetis seperti polyacrylamide.

Alternatif alami untuk polyacrylamide.

Bagi mereka yang ingin menghindari polyacrylamide, ada beberapa alternatif alami yang dapat memberikan fungsi serupa dalam produk skincare. Beberapa di antaranya termasuk pektin dan gum alami seperti xanthan gum atau guar gum. Bahan-bahan ini dapat berfungsi sebagai pengental dan pengemulsi alami, meskipun mungkin tidak seefektif polyacrylamide dalam beberapa aspek.

Regulasi dan pandangan industri.

foto: freepik.com

Di banyak negara, penggunaan polyacrylamide dalam produk kosmetik diatur secara ketat. Misalnya, Uni Eropa membatasi konsentrasi residu acrylamide dalam polyacrylamide yang digunakan dalam kosmetik. Sementara itu, banyak perusahaan kosmetik telah mulai mencari alternatif atau meningkatkan proses pemurnian untuk mengurangi residu acrylamide dalam produk mereka.

Cara memilih produk skincare yang tepat.

Jika kamu memiliki kulit sensitif atau khawatir tentang penggunaan polyacrylamide, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil. Pertama, selalu baca label produk dengan teliti. Kedua, jika memungkinkan, lakukan patch test sebelum menggunakan produk baru secara menyeluruh. Ketiga, konsultasikan dengan dermatolog jika kamu memiliki kekhawatiran spesifik tentang bahan-bahan dalam skincare.

(brl/jad)