5 Tips berbusana ramah lingkungan, sepatu berbahan botol plastik
Brilio.net - Sekarang ini semakin banyak orang yang peduli pada lingkungan. Ambil contoh sederhana adalah mulai maraknya gerakan diet kantong plastik demi keselamatan lingkungan sekitar.
Aksi peduli lingkungan nggak cuma dengan turun lapangan membaur dengan komunitas-komunitas, melainkan juga bisa dimulai dari diri sendiri dalam hal sederhana. Tak terkecuali pilihan berpakaian yang ramah lingkungan.
-
5 Brand ini pakai sampah organik untuk koleksi fashionnya Langkah ini untuk mengurangi tumpukan sampah di dunia.
-
4 Alasan produk fesyen ramah lingkungan sangat diminati selama pandemi Selama masa isolasi diri membuat banyak orang sadar pentingnya keberlanjutan
-
Adidas manfaatkan limbah plastik laut untuk buat sepatu Adidas menyulap jala penangkap ikan menjadi alas sepatu.
Ramah lingkungan di sini maksudnya adalah kamu memilih pakaian yang ‘sustainable fashion’ atau mode berkelanjutan. Mode berkelanjutan, atau juga dikenal sebagai eco-friendly fashion, memperhatikan aspek-aspek lingkungan, etika dan sosial untuk memastikan bahwa produksi dan penjualan produk-produk mode memiliki dampak seminimal mungkin pada lingkungan.
Seringnya, merek-merek busana outdoor memberi perhatian khusus pada mode berkelanjutan, khususnya karena banyak dari pengguna merek-merek tersebut memang mencintai alam. Salah satu merek busana outdoor yang fokus dalam hal ini adalah Timberland.
Timberland, sebuah merek yang bertujuan untuk menggunakan bahan daur ulang, organik, dan terbarukan di semua produk mereka. Nah, kali ini Timberland berbagi tips memilih busana ramah lingkungan bagi pencinta busana dan alam. Mau tahu? Berikut tipsnya seperti siaran pers yang diterima brilio.net, Minggu (3/3).
1. Sepatu dari bahan daur ulang botol plastik.
Koleksi Timberland ‘The Nature Needs Heroes’/foto: Timberland
Botol plastik menjadi sampah yang sering mengotori sungai, laut, dan tempat pembuangan akhir. Untuk mengatasi ini, sekarang ada teknologi yang bisa mendaur ulang polyethylene terephthalate (PET), bahan yang terkandung dalam botol plastik, dan mengubahnya menjadi bahan untuk membuat sepatu, seperti bot.
Salah satu bahan bernama ‘ReBOTL’ milik Timberland terbuat dari botol-botol minum air plastik. Bahan ini kemudian digunakan memproduksi sepatu bot dan chukka. Setidaknya 233 juta botol air minum plastik telah didaur ulang untuk dijadikan sepatu Timberland.
2. Katun organik.
Koleksi Pria Timberland SP19/foto: Timberland
Katun konvensional yang banyak beredar, tumbuh menggunakan bahan kimia yang menimbulkan polusi udara, air, dan tanah. Sebagai gantinya, baiknya menggunakan katun organik yang ditanam menggunakan metode yang minim dampak negatifnya pada lingkungan.
Proses menanam katun organik menjaga fertilitas tanah, mengurangi penggunaan pupuk beracun, dan memastikan biodiversitas biologis pertanian. Nggak mengherankan jika baju dan aksesoris terbuat dari katun organik jauh lebih ramah lingkungan.
3. Bahan kulit bersertifikasi.
‘Boat Shoes’ Timberland/foto: Timberland
Produk-produk berbahan kulit selalu memikat orang, mengingat estetika dan daya tahannya yang jempolan. Namun, harusnya produk ini ramah lingkungan.
Leather Working Group (LWG) adalah asosiasi yang terdiri dari merek, perusahaan manufaktur, dan penyamakan kulit yang membuat produk-produk kulit ramah lingkungan.
LWG memberi rating emas, perak, dan perunggu pada penyamakan kulit yang memenuhi aturan-aturan terkait kelestarian lingkungan. Merek-merek yang sadar lingkungan akan selalu mengambil bahan baku dari penyamakan kulit bersertifikat dari LWG.
4. Bebas PVC.
Koleksi Timberland Pastel Women/foto: Timberland
PVC, atau polyvinyl chloride, umum digunakan oleh industri mode untuk membuat sepatu, jaket dan tas karena sifatnya yang tahan air.
Namun, proses produksi PVC melepaskan kimia berbahaya ke udara, air, dan tanah. Mengingat hal ini, akan lebih baik untuk membeli sepatu, pakaian dan aksesori yang mempunyai sifat seperti PVC namun terbebas dari polimer plastik ini.
5. Bebas PFC.
Timberland Pastel Women Collection/foto: Timberland
PFC, atau perfluorocarbons, adalah senyawa yang sering ditemukan di durable water repellent (DWR), yaitu lapisan atas pada perlengkapan outdoor, dari jaket hingga tenda, yang tahan air dan bisa melindungi pemakai dari basah.
Seperti PVC, proses pembuatan PFC melepaskan kimia ke udara, air, dan tanah, dengan demikian mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Teknologi masa kini telah memungkinkan DWR diproduksi bebas dari PFC. Maka itu, menggunakan perlengkapan bebas PFC sangat disarankan.
Nah, gimana, Sobat Brilio? Sudah lebih tercerahkan bukan soal busana yang ramah lingkungan untuk aktivitasmu, terutama di alam?
Selain kelima tips di atas, cara terbaik mengetahui pakaian dan sepatumu sudah ramah lingkungan atau belum adalah dengan riset terhadap praktik tanggung jawab lingkungan yang dianut merek-merek. Lalu, periksa juga label-label di pakaian dan sepatu untuk mempelajari bahannya. Terakhir, bertanyalah pada penjaga toko untuk memahami lebih jauh mengenai bahan-bahan yang digunakan di pakaian dan sepatu yang diinginkan.
Recommended Article
- 4 Model jaket yang cocok di musim hujan, tetap fashionable
- 6 Tips merawat sepatu berbahan kanvas biar nggak cepet rusak
- 11 Fashion item mewah Rafathar, tak kalah mahal dari Nagita & Raffi
- 4 Tips tampil stylish pakai legging untuk wanita plus size
- Tampilkan gaya streetwear, Irresistible Bazaar kembali digelar