Riyuka Bunga oplas hidung demi tampil lebih cantik, pahami apa itu rhinoplasty dan bahayanya

29 Agustus 2024 12:10 WIB

Brilio.net - Bentuk hidung yang tak sempurna membuat sejumlah orang melakukan tindakan operasi plastik. Sudah pasti tindakan mempercantik wajah ini dilakukan agar penampilan mereka jadi lebih menarik dan indah paripurna. Hasilnya yang menjanjikan membuat sejumlah orang tak ragu melakukan operasi, termasuk kreator Riyuka Bunga.

Berbicara mengenai oplas hidung, memang membuat anggota tubuh tersebut jadi lebih bagus. Namun sebelum memutuskan untuk oplas hidung, kamu perlu mengetahui sejumlah fakta yang berkaitan agar tak salah langkah. Bagi kamu yang ingin memahami rhinoplasty atau operasi hidung lebih lanjut, simak informasi di bawah ini sebagaimana brilioebauty.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/8).

Apa itu rhinoplasty?

foto: freepik.com

Rhinoplasty adalah jenis operasi plastik yang bertujuan untuk mengubah bentuk atau fungsi hidung. Mengutip dari dallasplasticsurgery.com, menurut Dr. Rod J. Rohrich seorang ahli bedah plastik terkemuka dari Dallas Plastic Surgery Institute, menjelaskan bahwa rhinoplasty dapat dilakukan untuk alasan kosmetik atau fungsional, atau bahkan keduanya.

Tujuan kosmetik dari rhinoplasty adalah mengubah ukuran hidung, melakukan transformasi bentuk ujung atau jembatan hidung, mempersempit lubang hidung, dan sudut antara hidung dan bibir atas

Sementara itu, tujuan fungsional biasanya berkaitan dengan perbaikan masalah pernapasan, seperti septum yang menyimpang.

Proses rhinoplasty.

foto: freepik.com

Mengutip brilioebauty.net dari American Society of Plastic Surgeons (ASPS), rhinoplasty biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan dan membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 3 jam.

Prosedur ini dapat dilakukan dengan dua teknik utama:

1. Rhinoplasty terbuka: Melibatkan sayatan kecil di luar hidung
2. Rhinoplasty tertutup: Semua sayatan dilakukan di dalam hidung

Bahaya dan risiko rhinoplasty.

foto: freepik.com

Meskipun rhinoplasty adalah prosedur operasi plastik yang umum, namun tetap memiliki risiko dan potensi bahaya. Melansir dari montefiore.org Dr. Oren Tepper, Direktur Bedah Plastik Kraniofasial di Montefiore Medical Center, menekankan pentingnya memahami risiko-risiko ini sebelum menjalani prosedur.

Beberapa risiko dan bahaya rhinoplasty meliputi:

1. Meskipun jarang, perdarahan berlebihan dapat terjadi selama atau setelah operasi.

2. Seperti halnya operasi lain, ada resiko infeksi yang dapat memengaruhi hasil dan pemulihan.

3. Beberapa pasien mungkin mengalami reaksi negatif terhadap anestesi yang digunakan.

4. Dalam beberapa kasus, rhinoplasty dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau penyumbatan hidung.

5. Ada kemungkinan hasil operasi tidak sesuai dengan harapan pasien, yang mungkin memerlukan operasi revisi.

6. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat terjadi kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa atau perubahan sensasi di hidung.

7. Perforasi septum adalah komplikasi yang jarang terjadi di mana terbentuk lubang di septum hidung.

8. Beberapa pasien mungkin mengalami perubahan atau kehilangan indra penciuman setelah operasi.

Mayo Clinic menambahkan bahwa rhinoplasty juga dapat menyebabkan pembengkakan dan perubahan warna kulit yang berkepanjangan di area sekitar mata.

Pertimbangan sebelum menjalani rhinoplasty.

foto: freepik.com

Sebelum memutuskan untuk menjalani rhinoplasty, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Konsultasi dengan ahli bedah berpengalaman.

Dr. Rohrich menekankan pentingnya memilih ahli bedah plastik yang bersertifikat dan berpengalaman dalam rhinoplasty.

2. Diskusikan harapan kamu dengan dokter dan pastikan mereka realistis.

3. Persiapkan diri untuk pemulihan.

Proses pemulihan dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.

4. Pertimbangkan biaya.

Rhinoplasty seringkali dianggap sebagai prosedur kosmetik dan mungkin tidak ditanggung oleh asuransi.

5. Pastikan kamu dalam kondisi kesehatan yang baik untuk menjalani operasi.

Alternatif Non-bedah.

Bagi kamu yang ragu menjalani operasi plastik, ada beberapa alternatif non-bedah yang dapat dipertimbangkan. Dr. Tepper menjelaskan bahwa filler hidung dapat digunakan untuk beberapa perubahan minor pada bentuk hidung, meskipun hasilnya sementara.

(brl/far)