Siap go internasional, ini 5 tips yang harus dikuasai desainer lokal

6 Oktober 2021 08:25 WIB

Brilio.net - Tren fashion di Indonesia kini berkembang sangat pesat. Hal itu trelihat masyarakat yang sudah mengerti tentang fashion. Mereka dengan lihai memadu padan outfit sesuai gaya mereka.

Tingginya antusias masyarakat terhadap fashion juga diikuti dengan menjamurnya desainer lokal yang memiliki karya terbaik. Tak sedikit desainer lokal yang talentanya sudah di akui dunia. Karya-karya beberapa desainer itu pun sering melenggang di acara fashion week beberapa negara.

Namun untuk bisa bersaing di kancah internasional, banyak yang harus diperhatikan terutama bagi para desainer yang baru terjun ke dunia mode. Ketua Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sekaligus Presiden Komisaris PT. Indotex LaSalle College International Poppy Dharsono mengatakan kunci bisa bersaing dengan label lain dan juga maju ke pasar internasional adalah harus tekun.

"Fashion itu sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat menengah itu sudah meningkat, income sama dengan Singapura. Lifestyle dibutuhkan banget untuk kehidupan sehari-hari. Jadi saya berharap kader-kader fashion bisa menorehkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya kepada media usai ditemui dalam upacara kelulusan siswa-siswi LaSalle College Jakarta Angkatan 2020/2021 baru-baru ini.

Poppy pun meyakini bahwa para desainer baru ini bisa bersaing di kancah internasional. Ia pun memberi beberapa tips untuk para desainer baru yang akan bersaing di kancah internasional. Berikut rangkumannya, Rabu (6/10).

1. Kualitas produk.

foto: LaSalle Collage Jakarta

Hal utama yang harus diperhatikan desainer saat membuat karya adalah perhatikan kualitas produknya. Meski menjual dengan harga yang mahal tapi kualitas bagus, menurut Poppy pasti akan ada pasarnya.

2. Rajin mengikuti pameran.

foto: LaSalle Collage Jakarta

Dengan mengikuti pameran atau ajang fashion week bisa menambah pengalaman dan mengasah kemampuan untuk menghasilkan fashion yang lebih beragam.

3. Pemasaran.

foto: LaSalle Collage Jakarta

Perkembangan teknologi yang begitu pesat sangat membantu soal pemasaran. Kita bisa berbelanja melalui online tanpa harus ke toko. Sehingga hal itu memungkinkan bila produk yang dimiliki oleh para desainer baru ini dikenal banyak orang hanya melalui penjualan online.

4. History sebuah produk.

foto: LaSalle Collage Jakarta

Suatu produk akan semakin memiliki nilai bila memiliki history di dalamnya. Misalnya dari segi pembuatan hingga material bahan dan kain, sehingga harag produk tersebut akan semakin tinggi.

5. Tonjolkan kain etnik.

foto: LaSalle Collage Jakarta

Hal yang tak kalah penting menurut Poppy adalah sebagai salah satu negara yang memiliki warisan budaya yang cukup banyak, para desainer bisa menggunakan kain-kain etnik sebagai material utama.

“Kita bisa bersaing dengan label dunia di pekan mode asalkan kita tampilkan etnik, heritage kita yang kaya. Bisa menggunakan inspirasi dari heritage kita," ucap Poppy.

Sementara itu, Nasional Admisson Marketing dan Promotion LaSalle Indonesia, Alvira juga berharap lulusan fashion Tanah Air bisa bersanding dengan kualitas desainer mancanegara.

"Di acara graduatuion ini kan kita juga angkat tema Madaka sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan Sumba. Jadi kita berharap desainer lokal ini bisa menonjolkan sisi etnik dari wastra Indonesia yang begitu beragam," pungkasnya.

(brl/far)