Tanpa cengkeh dan kemiri, ini trik bikin uban tak tumbuh lagi cuma pakai 1 jenis tanaman liar
Brilio.net - Uban merupakan rambut putih keabu-abuan yang tumbuh saat seseorang mulai menua. Biasanya akan mulai muncul saat berusia 30 tahunan. Hal ini terjadi karena folikel rambut sudah tak lagi memproduksi melanin, sehingga rambut tumbuh tanpa zat warna alami rambut.
Selain karena faktor penuaan, uban juga bisa tumbuh pada orang yang masih berusia muda lho. Kondisi ini disebut dengan uban prematur. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, seperti genetik, hormon, stres, kurangnya melakukan perawatan rambut, seringnya styling menggunakan produk kimia, gaya hidup, hingga penyakit tertentu.
-
Tanpa semir hitam di salon, ini trik menunda tumbuhnya uban hanya pakai masker dari 3 bahan alami Semir hitam di salon memang menjadi cara efektif untuk mengatasi tampilan uban, namun cara ini tidaklah permanen
-
Hitam merata tanpa jintan hitam, ini trik bikin masker rambut atasi uban prematur pakai 1 jenis daun Ada banyak faktor penyebab uban prematur, seperti faktor stres, genetik, paparan sinar matahari, seringnya melakukan styling, dll.
-
Tak perlu jintan dan daun kari, ini cara atasi uban prematur tumbuh kembali pakai 1 jenis buah Dengan pemakaian rutin, kamu akan mendapatkan rambut yang hitam dan berkilau alami.
Meski umum dialami oleh semua orang, namun adanya uban cukup membuat seseorang jadi tidak percaya diri. Pasalnya, rambut yang beruban selalu dikaitkan dengan seseorang yang sudah tua. Bahkan lebih tua dari usia yang sebenarnya. Oleh karena itu, tak heran banyak orang mencari cara untuk mengurangi, mencegah, dan menghitamkan rambutnya yang beruban dengan berbagai cara.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan bahan-bahan alami. Tanpa cengkeh dan kemiri, karena pemilik akun TikTok @nismawatiwonsa1 pada 1 Maret 2023, justru menggunakan 1 jenis tanaman liar untuk mengatasi uban agar tak tumbuh lagi. Tanaman liar yang dimaksud adalah daun tapak liman.
"Rambut hitam legam uban hilang tak bersisa," katanya dalam video unggahan, yang briliobeauty.net lansir dari akun TikTok @nismawatiwonsa1, Selasa (31/10).
foto: TikTok/@nismawatiwonsa1
Tapak liman merupakan tanaman herbal yang kerap kali dianggap sebagai tanaman liar. Padahal, tapak liman memiliki beragam manfaat untuk kesehatan dan kecantikan lho. Menurut Flora & Fauna Web, tapak liman didefinisikan sebagai tanaman yang memiliki daun berbentuk seperti sendok atau lonjong.
Di banyak negara Asia Tenggara, Amerika Latin dan Afrika, tanaman tapak liman banyak digunakan dalam pengobatan tradisional, seperti nefritis, edema, nyeri dada, demam dan batu kandung kemih. Namun siapa sangka, tapak liman yang biasa digunakan sebagai obat tradisional ini juga memiliki manfaat untuk mengatasi kerontokan rambut dan mengurangi uban.
Pasalnya daun tapak liman memiliki kandungan flavonoid dan triterpenoid yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Daun ini bekerja dengan cara memperkuat dinding kapiler pembuluh darah kecil yang memasok folikel rambut serta meningkatkan sirkulasi darah untuk menyehatkan folikel rambut. Hal ini lah yang juga akan mencegah tumbuhnya rambut uban.
foto: TikTok/@nismawatiwonsa1
Cukup dengan daun tapak liman saja kamu dapat membuat masker rambut yang ampuh mengurangi tumbuhnya uban. Bahkan daun ini juga dapat membantu mengurangi kerontokan dan membuat rambut jadi tumbuh lebih subur. Berikut cara membuatnya.
Bahan:
1. 5-6 lembar daun tapak liman
2. 1 cup air
foto: TikTok/@nismawatiwonsa1
Cara membuat:
1. Ambil daun tapak liman lalu cuci sampai bersih
2. Tuangkan air pada panci dan masukkan daun tapak liman kedalamnya
3. Rebus selama 10 menit atau hingga air berubah warna kehijauan
4. Tuangkan pada wadah kemudian tunggu sampai hangat
5. Aplikasikan air rebusan daun tapak liman pada rambut secara menyeluruh, terutama pada bagian akar rambut
6. Diamkan selama 1-2 jam lalu bilas menggunakan sampo dan kondisioner
7. Gunakan masker rambut ini secara rutin 2-3 kali dalam seminggu untuk mendapatkan rambut yang hitam bebas uban tanpa semir.
@nismawatiwonsa1 Kita Yang Jalani Orang Lain Yang Ngomentarin - Tomy Andrew