12 Transformasi standar kecantikan wanita Jepang selama seabad

Brilio.net - Tipe ideal atau standar kecantikan di suatu negara memang berbeda-beda. Bila kamu tahu di beberapa negara mendambakan kulit cokelat eksotik, di sisi lain ada juga negara yang menjadikan kulit seputih susu menjadi standar kecantikan mereka.

Nah, tapi mungkin sebagian dari kalian, ada yang bertanya-tanya bagaimana dengan di Jepang? Seperti apa standar kecantikan di Jepang yang banyak menjadi panutan banyak perempuan di sana? Apakah dari tahun ke tahun berubah?

Dilansir brilio.net dari rocketnews24, Rabu (26/7), salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Jepang membuat siklus transformasi perubahan standar kecantikan pada wanita Jepang selama seabad. Mulai dari terpengaruh dengan gaya barat, hingga style folklore pernah ada di Jepang. Seperti apa? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Tahun 1920-an merupakan perpaduan antara budaya barat dengan estetika di Jepang.

Alis tipis dengan makeup mata diberi eyeshadow di bawah mata untuk memperlihatkan penampilan seperti mengantuk atau sleepy look. Pengaplikasian lipstik pada bibir juga bisa membuat kesan membentuk bibir yang kecil.

2. Tahun 1930-an menunjukkan penampilan yang tegas.

You May Know

Terpengaruh dari aktris film yang baru muncul di awal tahun tersebut, alis-alis wanita Jepang sudah mulai terbentuk dengan warna bibir yang berani.

3. Tahun 1950-an mengikuti perkembangan Perang Dunia II.

Wanita pada era ini ingin menunjukkan sisi tegas dengan membentuk alis mata seperti bentuk persegi. Rambut pendek menjadi tren, menyusul adanya perintah untuk membangun negara setelah adanya PD II.

4. Tahun 1960-an, mulai berani menggunakan warna.

Standar kecantikan berubah menjadi lebih berwarna di era 60-an ini. Di mana para wanita Jepang sudah berani menggunakan jenis warna lain selain hitam, putih dan merah. Warna lipstik biasanya akan diselaraskan dengan warna eye makeup. Warna kulit juga mengalami perubahan, dari putih susu ke cokelat tanned.

5. Awal tahun 1970-an mulai menggunakan tren folklore dan hippie.

Menyusul adanya beberapa perang di awal tahun ini, salah satunya perang di Vietnam, kemudian adanya krisis lingkungan membuat para wanita di Jepang terpengaruh dengan gaya hipster dan folkloristic.

6. Di pertengahan tahun 1970-an.

Di pertengahan tahun ini Jepang mulai berani menunjukkan warna-warna yang mencolok. Kebanyakan wanita Jepang berusaha mengejar standar tren fashion barat di era tahun tersebut.

7. Awal tahun 1980-an menunjukkan standar kecantikan wanita karier.

Wanita yang terlihat mandiri dan berorientasi pada karier sangat diidamkan saat era tahun 1980-an. Dengan eye-makeup berwarna cokelat, alis yang juga mulai dibentuk dan bibir berwarna selaras dengan eyeshadow.

8. Akhir tahun 1980-an para wanita karier lebih terlihat feminin.

Ketika pertumbuhan ekonomi di Jepang makin meningkat, hal ini juga mempengaruhi para wanita karier juga menginginkan penampilan yang lebih cerah dan feminine. Meski penampilan mata terlihat lebih natural, warna lipstik yang ngetren saat itu terlihat lebih cerah dengan warna mencolok.

9. Akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an.

Adanya tren hip-hop, anime dan street style di Jepang membuat wanita Jepang juga terpengaruh. Dimulai dari tren mewarnai rambut menjadi cokelat dan dipotong shaggy.

10. Akhir tahun 2000-an.

Dengan adanya perkembangan alat makeup yang pesat di Jepang, membuat wanita Jepang percaya menggunakan makeup yang tebal namun masih terlihat natural dan menjadi tren saat era itu.

11. Setelah kejadian gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang tahun 2011.

Karena adanya kejadian yang tak terduga pada tahun 2011, para wanita Jepang mulai mempertanyakan apa yang paling penting dalam hidup. Dan ini juga menggeser standar kecantikan mereka menjadi lebih natural. Rambut dibiarkan terurai acak dan terlihat lebih santai. Tren kantung mata juga populer saat itu.

12. Saat ini, standar kecantikan Jepang seperti berputar ke tahun 1980-an.