5 Kesalahan yang sering dilakukan saat menyuci pakaian
Brilio.net - Masih ingat kisah Zaskia Sungkar yang tangannya iritasi gara-gara nyuci baju sendiri? Ya banyak orang secara tidak sadar, sering melakukan kesalahan ketika melakukan suatu kegiatan.
Saking seringnya, kesalahan malah jadi dianggap kebiasaan. Sama halnya menyuci pakaian. Memang bukan kegiatan yang sulit, namun butuh ketelitian. Sebab, jika tidak teliti dan mengabaikan hal-hal detail, maka pakaian kita tidak akan berumur panjang.
-
Begini cara terbaik mencuci biar pakaian tetap awet Mencuci pakai tangan bisa jadi pilihan aman biar pakaian kamu tetap awet.
-
Cara jitu memutihkan pakaian dekil dan menguning pakai 1 bahan dapur, tanpa bahan pemutih Pakai cairan pemutih berisiko merusak serat pakaian.
-
Tanpa disikat, ini trik cuci baju luntur dan menguning agar warnanya tetap cerah pakai 1 bahan dapur Walau bisa menghilangkan nodanya, namun menyikat baju dengan kuat dapat membuat serat kain rusak.
Selain itu, ketika menyuci pakaian menggunakan deterjen, juga harus diperhatikan dengan baik. Sebab, hal ini sangat berkaitan dengan kesehatan. Nah berikut beberapa kesalahan yang sering kita lakukan saat menyuci baju baik menggunakan mesin ataupun menggunakan tangan.
1. Tidak memisahkan pakaian terlebih dahulu
healthline.com
Bagi sebagian orang memisahkan pakaian sebelum menyuci sering dianggap tidak perlu. Padahal, bukan tidak mungkin tanpa memisahkan pakaian justru dapat menyebabkan pakaian tersebut luntur dan rusak. Bukan hanya sesuai warnanya, sebelum menyuci hendaknya kita mengelompokkan pakaian sesuai jenis bahan atau kain. Tujuannya untuk mencegah kerusakan pada serat kain.
2. Tidak membuka kancing pakaian
yellowpages.ca
Membuka kancing saat menyuci pakaian berfungsi untuk mencegah kancing pakaian tersangkut pada saat proses pencucian. Hal kecil seperti ini hanya membutuhkan waktu yang singkat namun dapat membuat umur pakaian kita lebih panjang.
3. Menggunakan pemutih secara berlebihan
oslomet.no
Pemutih berfungsi untuk menghilangkan noda bandel seperti darah atau keringat yang membekas pada pakaian. Sifat pemutih adalah untuk mengoksidasi kotoran yang ada pada pakaian. Jika digunakan untuk pakaian berwarna bisa menghilangkan warna pakaian itu sendiri. Jadi penggunaan pemutih sebaiknya secukupnya dan hanya untuk pakaian yang berwarna putih ya.
4. Terlalu banyak menggunakan deterjen
venetianmarina.co.uk/TR Fotolia
Menggunakan deterjen dengan jumlah banyak bukan berarti lebih ampuh menghilangkan noda pada pakaian. Justru dengan menggunakan deterjen secara berlebih akan membuat busa yang dihasilkan sulit hilang saat proses pembilasan dan jika terpapar, kulit kita akan menjadi kasar dan panas saat bersentuhan langsung dengan deterjen.
Solusinya, gunakan deterjen yang berbahan aktif tumbuhan tanpa Linear Alkyl Benzene Sulphonic Acid (LABSA) yang merupakan asam lemak organik (zat turunan minyak bumi). Sebaiknya memilih deterjen yang mengandung minyak nabati yang didapatkan dari kelapa, kelapa sawit, atau kacang kedelai.
Deterjen yang berbahan dasar tumbuhan menjadi salah satu era baru menyuci pakaian karena sifatnya yang mudah terurai sehingga menjadi ramah lingkungan. Di luar negeri deterjen berbahan tumbuhan sudah lama digunakan.
5. Salah pilih deterjen
laundrapp.com
Saat menyuci pakaian jangan sampai salah pilih deterjen, ya! Karena, rata-rata deterjen konvensional yang beredar di Indonesia mengandung LABSA yang larut dalam air dan diencerkan untuk mengeluarkan panas.
Jika terkena kulit akan terasa panas dan keriput atau pecah-pecah. Jika tidak berhati-hati, LABSA dapat sangat membahayakan. Sebaiknya gunakan produk yang lebih natural agar aman untuk kulit tangan dan lingkungan hidup.