Begini cara brand tas asal Bandung menggaet para insan kreatif
Brilio.net - Saat ini tas bukan lagi sekadar alat bantu untuk membawa keperluan. Namun sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas masyarakat, khususnya anak muda urban. Kini banyak anak muda menjadikan tas sebagai bagian dari gaya hidup. Malah tak sedikit yang menjadikan tas sebagai kantor. My bag is my office. Begitu istilahnya.
Maklum, di era disrupsi seperti sekarang, banyak anak muda yang bekerja secara mobile. Bagi mereka, yang penting seluruh alat kerja bisa dibawa ke mana-mana. Soal bekerja bisa dilakukan di mana saja. Mulai dari pusat perbelanjaan, hingga cafe.
-
Brand tas ini ajak pelanggan desain tas sesuai keinginan, unik Pelanggan tas diajak untuk membuat tas sendiri di kampanye 'Creating Goodness'.
-
Program ini ajak milenial ubah gaya hidup membuang sampah, yuk ikutan Bayangkan, 7 ribu ton sampah dihasilkan Jakarta setiap hari
-
Dukung brand lokal, Plaza Indonesia buka pop up store Ministry of Cool Pop up store ini juga untuk menampilkan karya-karya desainer muda Indonesia
Tak heran jika kini banyak anak muda memilih tas yang bukan hanya melihat dari sisi fungsi tapi juga style. Ngomongin tas, pasti kamu nggak asing dengan Bodypack, salah satu brand lokal yang sudah terbukti kualitasnya sejak 1997 ini memang cukup dikenal.
Maklum brand tas asal Bandung ini selalu setia menemani para insan kreatif, digital natives dan commuters, lewat berbagai event dan program menarik dalam beberapa tahun belakangan ini.
Memasuki semester dua tahun ini, yang bertepatan dengan bulan Ramadan, Bodypack menawarkan beberapa hal menarik untuk menegaskan posisinya di tengah era disruptif yang penuh dengan pilihan ini. Nampaknya, inilah yang menjadi misi Bodypack dalam menembus pasar lewat slogan be a part of your movement.
(Ki-Ka) Andika Bagja Wibawa (Video Content CreatorBodypack), Dian Maulana (Marketing ManagerBodypack), dan Dieng Sasongko (Marketing CommunicationBodypack).
Konsumen di era ini makin unpredictable, dan tidak terbiasa lagi dicekoki dengan berbagai promo. Strategi konten attract, engage, confirm menjadi sangat penting untuk bisa menyentuh titik emosional pelanggan. Sehingga cerita yang melibatkan pelanggan atau komunitas akan lebih menarik, jelas Marketing Manager Bodypack Dian Maulana melalui keterangan resmi yang diterima Brilio.net baru-baru ini.
Dari sisi produk, belum lama ini brand ini merilis Bodypack Ramadhan, yaitu produk baru untuk travelling saat mudik. Lalu ada juga Bodypack Back To School, yaitu produk untuk kebutuhan sekolah dan kuliah.
Masuknya Bodypack untuk segmentasi sekolah adalah peluang besar sekaligus tantangan untuk bisa eksis di segmentasi itu, jelas Dian.
Tentunya, yang tak kalah penting adalah riset. Dalam meracik program, Bodypack terjun langsung mengamati perilaku target marketnya.
Dari terjun langsung kita mendapat beberapa masukan ide, yang akhirnya kita ramu sedemikian rupa dan akhirnya kita buat beberapa program-program yang menarik untuk target market kita, ujar Marketing Communication Bodypack Dieng Sasongko.
Web series komedi situasi
Bukan sekadar produk, beragam program offline dan online juga sudah siap menyapa para kaum urban. Salah satunya adalah series bertajuk #BaikLebihBaik di YouTube. Episode pertama web series ini ditayangkan perdana Jumat, 17 Mei 2019 lalu.
Cerita bernuansa komedi situasi ini, berkisah tentang persahabatan di sebuah bengkel motor bernama Baik Bike. Andika Bagja Wibawa yang bertugas sebagai penulis cerita sekaligus sutradara, menasbihkan Wanda Urban untuk berperan sebagai Bani (Pak Bos), Elmi Urban sebagai Ebed (Montir), Sony Bastian sebagai Norman (Kasir), dan Pevi Permana sebagai Pevi (Pemuda Hijrah). Selain itu didukung bintang tamu yaitu Juicy Luicy, Fluxcup, Mustache and Beard, dan juga Audrey.
Proses pembuatan web series ini diawali dengan mind mapping karakter persona bodypack. Mulai dari culture, audience, musik, event termasuk konten seperti apa yang pernah dibuat dan disukai audience.
Lalu, cerita dibuat berdasarkan poin poin tersebut. Selain bertujuan menjaring awareness dari audience terhadap brand Bodypack. Web series ini juga dibuat untuk menjadi sarana hiburan bagi audience sambil menunggu buka puasa, jelas sang sutradara, Andika Bagja Wibawa.
Kisah ini juga ditemani oleh beberapa program on line lainnya dari Bodypack. Sebut saja Bodypack Talks (Current issue talkshow), Moving Class (tips dan trik seputar profesi), dan Slice of Life (Semi Dokumenter tentang hal menarik di sebuah tempat).
Kami selalu berusaha untuk tetap ikut dalam gelombang tren yang terjadi saat ini. Itu yang paling penting, ujar Dieng.
Program offline
Selain program online, Bodypack juga sudah menyiapkan beragam program offline yang bakal digulirkan pada semester dua, di antaranya Move the Wheels, program bersama komunitas sepeda fixie yang akan dilakukan di Yogyakarta dan Banjarmasin. Sebelumnya digelar di Bandung, Medan, dan Bali.
Lalu ada juga Rawk the Store, event musik yang diadakan di toko-toko Bodypack bersama band Rocket Rockers. Kemudian Party After Office. Ini adalah pop up event yang berkonsep mendatangi kantor-kantor di Jakarta untuk membuat karaoke party bersama Oomleo Berkaraoke.
Selain itu ada juga Music from the Alley, sebuah event musik yang diadakan di luar toko Bodypack dengan mengusung konsep serta bintang tamu tertentu.
Tak ketinggalan Bodypack Community Fest, ajang communities gathering yang diisi komunitas-komunitas yang pernah bekerja sama untuk membuat acara bersama di akhir tahun.