Unik, desainer Belanda ini ubah kotoran sapi jadi pakaian fashionable
Brilio.net - Dengan merebaknya peternakan di mana-mana, kotoran sapi menjadi salah satu permasalahan lingkungan terbesar di dunia. Namun, berbeda yang dilakukan seorang desainer dari Belanda yang bernama Jalila Essadi.
Jalila menggunakan proses kimiawi untuk merubah kotoran itu menjadi sesuatu yang ramah lingkungan dan berharga.
-
Tampil di ISEF 2019, Shafira hadirkan koleksi ramah lingkungan Materialnya berasal dari seray alam seperti organic silk dan tencel
-
Kisah Galuh Sekartaji, bikin sabun dari minyak jelantah Galuh membuat produk-produk perawatan kulit alami yang ramah lingkungan.
-
10 Benda menjijikkan ini mahal banget, ada yang mencapai Rp 176 juta Pasti jijik banget dong ya.
Seperti brilio.net lansir dari Odditycentral, Kamis (27/4), teknik inovatif yang dilakukan Jalila ini ialah mengubah kotoran sapi menjadi berbagai bahan bermanfaat seperti kain pakaian, plastik bio-degradable dan kertas.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan di seluruh dunia telah membuat kemajuan besar dalam usaha mereka untuk mendaur ulang kotoran sapi, termasuk diantaranya diubah menjadi pupuk alami dan biogas.
Namun, Jalila menganggap usaha itu cukup efisien untuk memecahkan kelebihan kotoran sapi di dunia. Jadi, Jalila pun memulai solusinya sendiri yakni membuat limbah hewan sebagai bahan berharga yang bisa diolah menjadi produk bermanfaat. Hasil karyanya ini ternyata membuktikan kalau kotoran sapi sama berharganya dengan emas.
Jalila mulai bekerja di labnya yakni BioArtLab untuk menemukan bahwa kotoran sapi menyediakan bahan dasar berupa bahan bio-degradable baru dan bahan kimia yang dibutuhkan. Jalila memulainya dengan memisahkan beberapa elemen dan mengekstraknya hingga menjadi cairan plastik alami. Cairan plastik alami ini digunakan untuk membuat serat, yang kemudian berubah menjadi kain atau bio-plastik.
Bahan baru yang ditemukan oleh Jalila ini diberi nama Mestic, diambil dari kata 'mest' yang berarti kotoran dari bahasa Belanda. Jalila mengklaim kalau Mestic memiliki sifat yang sama dengan plastik yang berasal dari bahan bakar fosil, namun bersifat bio-degradable.
"Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mencari cara untuk mengatasi masalah kotoran sapi. Tapi ini adalah pertama kalinya kotoran sapi dianggap sumber yang berharga," ungkapnya.
Tahun lalu, Jalila Essadi bekerjasama dengan Kota Eindhoven untuk membuat fashion show menggunakan kain berbahan Mestic. Koleksi Mesticnya ini sangat mengesankan sehingga toko pakaian raksasa H&M memberikan penghargaan Global Change Award dan hadiah senilai Rp 13 miliar. Dan tentu saja, pakaian dari Mestic ini nggak berbau seperti kotoran sapi.
Berikut video Jalila Essadi saat mengubah kotoran sapi menjadi bahan ramah lingkungan: