Wajah semakin menggelap, ini 9 penyebab oksidasi pada makeup yang jarang kamu sadari
1. pH kulit.
foto: freepik.com
-
Tips mencegah makeup luntur karena oksidasi, gunakan exfoliating toner Oksidasi pada foundation disebabkan akibat reaksi antara minyak di wajah dengan pigmen pada foundation yang kita gunakan
-
Nggak perlu beli shade baru, MUA ini bagikan trik atasi foundation yang oksidasi Pori-pori yang lebih besar pada kulit berminyak dapat menyerap produk lebih cepat.
-
Sering disepelekan, ini 7 bahaya penggunaan makeup kedaluwarsa bagi kesehatan kulit wajah Kondisi makeup yang sudah kedaluwarsa mengalami perubahan seperti lebih kering, rapuh dan keras sehingga sulit digunakan.
Perbedaan pH kulit dapat memengaruhi reaksi kimia produk makeup dengan kulit. Jika pH kulit kamu tidak seimbang atau terlalu asam, produk makeup dapat berinteraksi dengan kulit dan mengalami oksidasi. Kamu bisa menyeimbangkan pH kulit menggunakan toner dan serum sebelum mengaplikasikan makeup. Selain menyeimbangkan pH, penggunaan toner dan serum dapat membuat makeup menempel dengan sempurna.
2. Interaksi dengan produk skincare.
foto: freepik.com
Produk skincare yang kamu gunakan sebelumnya, seperti pelembap atau serum, dapat bereaksi dengan makeup dan menyebabkan oksidasi. Ini terjadi jika ada bahan-bahan yang tidak kompatibel antara produk skincare dan makeup yang kamu gunakan. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengaplikasikan skincare secukupnya saja. Hal ini karena penggunaan skincare yang berlebihan akan membuat hasil makeup menjadi tidak bagus.
3. Paparan udara.
foto: freepik.com
Kontak produk makeup dengan udara dapat memengaruhi stabilitas dan konsistensi produk. Jika tutup botol atau wadah tidak kedap udara, oksidasi dapat terjadi lebih cepat. Oleh sebab itu, jaga agar produk makeup kamu tetap tertutup dengan baik dan dalam keadaan yang kering.
4. Kualitas produk.
foto: freepik.com
Kualitas produk makeup juga dapat memengaruhi tingkat oksidasi. Produk dengan formula yang tidak stabil atau kurang berkualitas cenderung mengalami oksidasi lebih cepat. Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu bisa menggunakan makeup dengan kualitas yang baik. Karena produk makeup dengan harga yang murah cenderung memiliki tingkat oksidasi yang tinggi.
5. Kandungan air dalam produk.
foto: freepik.com
Makeup dengan kandungan air yang tinggi rentan terhadap oksidasi. Kehadiran air dapat memicu pertumbuhan bakteri dan menyebabkan perubahan warna atau tekstur produk. Untuk menghindari oksidasi, kamu bisa mengurangi penggunaan makeup liquid atau cair dan menggantinya dengan tekstur makeup yang lebih powdery.
1. pH kulit.
foto: freepik.com
Perbedaan pH kulit dapat memengaruhi reaksi kimia produk makeup dengan kulit. Jika pH kulit kamu tidak seimbang atau terlalu asam, produk makeup dapat berinteraksi dengan kulit dan mengalami oksidasi. Kamu bisa menyeimbangkan pH kulit menggunakan toner dan serum sebelum mengaplikasikan makeup. Selain menyeimbangkan pH, penggunaan toner dan serum dapat membuat makeup menempel dengan sempurna.
2. Interaksi dengan produk skincare.
foto: freepik.com
Produk skincare yang kamu gunakan sebelumnya, seperti pelembap atau serum, dapat bereaksi dengan makeup dan menyebabkan oksidasi. Ini terjadi jika ada bahan-bahan yang tidak kompatibel antara produk skincare dan makeup yang kamu gunakan. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengaplikasikan skincare secukupnya saja. Hal ini karena penggunaan skincare yang berlebihan akan membuat hasil makeup menjadi tidak bagus.
3. Paparan udara.
foto: freepik.com
Kontak produk makeup dengan udara dapat memengaruhi stabilitas dan konsistensi produk. Jika tutup botol atau wadah tidak kedap udara, oksidasi dapat terjadi lebih cepat. Oleh sebab itu, jaga agar produk makeup kamu tetap tertutup dengan baik dan dalam keadaan yang kering.
4. Kualitas produk.
foto: freepik.com
Kualitas produk makeup juga dapat memengaruhi tingkat oksidasi. Produk dengan formula yang tidak stabil atau kurang berkualitas cenderung mengalami oksidasi lebih cepat. Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu bisa menggunakan makeup dengan kualitas yang baik. Karena produk makeup dengan harga yang murah cenderung memiliki tingkat oksidasi yang tinggi.
5. Kandungan air dalam produk.
foto: freepik.com
Makeup dengan kandungan air yang tinggi rentan terhadap oksidasi. Kehadiran air dapat memicu pertumbuhan bakteri dan menyebabkan perubahan warna atau tekstur produk. Untuk menghindari oksidasi, kamu bisa mengurangi penggunaan makeup liquid atau cair dan menggantinya dengan tekstur makeup yang lebih powdery.
6. Suhu dan kelembapan.
foto: freepik.com
Suhu dan kelembapan lingkungan dapat memengaruhi kestabilan produk makeup. Lingkungan yang lembap atau panas dapat mempercepat oksidasi. Sehingga penting untuk menggunakan primer. Selain dapat membuat makeup menjadi tahan lama, menggunakan primer juga dapat mempertahankan makeup dan memperlambat terjadinya oksidasi. Pastikan untuk menggunakan primer yang sesuai dengan jenis kulit kamu.
7. Kandungan pigmen.
foto: freepik.com
Pigmen dalam makeup, terutama pigmen organik, dapat bereaksi dengan oksigen di udara dan menyebabkan perubahan warna produk.Untuk mencegah hal ini terjadi, kamu bisa menyimpan alat makeup di tempat yang sejuk dan kering. Pastikan selalu menutup rapat wadah makeup setelah digunakan. Udara dan kelembapan dapat memengaruhi kualitas pigmen dalam produk makeup, sehingga menutup rapat wadah dapat membantu menjaga stabilitas pigmen.
8. Reaksi dengan minyak kulit.
foto: freepik.com
Minyak alami yang dihasilkan oleh kulit rupanya dapat berinteraksi dengan formula makeup dan menyebabkan perubahan warna atau tekstur. Jika kulit kamu cenderung berminyak, maka kemungkinan oksidasi makeup akan lebih tinggi.
9. Metabolisme kulit.
foto: freepik.com
Setiap individu memiliki kondisi kulit dan metabolisme yang berbeda. Metabolisme kulit yang cepat atau perubahan pH kulit dapat memengaruhi reaksi produk makeup pada kulit dan menyebabkan oksidasi.