Bermodal hasil jualan pulsa, wanita ini sukses jadi pengusaha fashion
Brilio.net - Mengelola bisnis keluarga yang sudah lama berjalan tidaklah semudah yang dibayangkan. Tentu membutuhkan tanggung jawab dan energi untuk memikirkan banyak hal supaya usaha tetap berjalan. Apalagi jika orang tua sudah berkehendak ingin tangan anak-anaknya mengurus bisnis turun-temurun. Dan, pilihan inilah yang juga diiyakan oleh pengusaha fashion bernama Rizky Indria Berlianty.
Rizky Indria mengaku butuh waktu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan belajar manajemen bisnis untuk memulai langkahnya. Menengok ke belakang, ia mengatakan bahwabisnis fashion yang dijalani oleh keluarganya akhirnya tidak dapat berlanjut karenaminim pengetahuan dan manajemen yang baik.
-
Pernah dipecat hingga bangkrut, wanita ini sukses bangun bisnis hijab Lewat bisnisnya itu, Chika Ariska sukses meraup untuk hingga miliaran rupiah dan memiliki puluhan karyawan.
-
Kisah pengusaha muda Septia Yetri Opani, pernah tidur di ruko sempit Saat kuliah ia kerap disuruh keluar kelas karena sering telat ke kampus
-
Dituding pencucian uang, wanita ini jualan baju modal Rp 300 ribu untung Rp 10 M dalam waktu 1 tahun Lantaran bisnisnya yang berkembang pesat, wanita ini kerap mendapat hate comment dari warganet
Namun kini ia berhasil meneruskan cita-cita orang tua. Rizky Indria sekarang sukses membangun bisnis di bidang fashion. Bahkan, ia memiliki lebih dari 50 karyawan dan dua toko yang berlokasi di pusat kota Yogyakarta.
Awal mula berjualan pakaian
Rizky Indria Berlianty menuturkan bahwa perjalanan mendirikan brand fashion House of Shopaholic (HOS) bermula dari ketidaksengajaan. Kepercayaan dirinya untuk berbisnis bermula dari pengalamannya berjualan tas saat kuliah.
Pada saat itu, Kiky, sapaan akrabnya, menyebut jika sudah memiliki banyak pelanggan. Namun, ia mengaku mengalami kendala dalam penjualan tas, karena rentan rusak jika disimpan terlalu lama. Akhirnya, ia memutuskan mencoba peruntungan di bidang bisnis pakaian.
Kiky bercerita, awal mula ia memulai bisnisnya tersebut dengan menggunakan modal terbatas. Namun, ia mencoba memanfaatkan media sosial yang saat itu sedang marak digunakan di Indonesia, yakni Instagram.
"Aku coba endorse ke beberapa KOL yang masih free tanpa rate card. Dan sejak itu penambahan followers-nya langsung banyak. Jadi memang (jualan baju) dimulai dari 2013/2014, saat Instagram baru muncul, dari situ lebih gampang memulai bisnis di bidang fashion melalui media sosial," tutur alumni Universitas Brawijaya ini.
Lebih lanjut, Kiky juga mengungkapkan bahwa ia memulai bisnis fashion menggunakan uang dari hasil jualan pulsa dan tas yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit. Ia juga menggunakan sistem penjualan reseller untuk meminimalisir modal.
"Reseller itu nggak perlu modal banyak ya karena itu nggak perlu bermodal sebenarnya. Waktu itu uang itu modal didapat dari customers lalu kita hanya mengirimkan barang dan kita bayarkan ke supplier kita. Dari situ terkumpul modal sedikit demi sedikit dan pelan-pelan kulakan sendiri untuk dijual," paparnya.
Setelah melihat bisnis yang ia jalani cukup menjanjikan, Kiky semakin yakin untuk membuka toko di rumah. Ia mengaku lokasi tokonya cukup jauh dari pusat kota, namun berkat media sosial jadi terbantu untuk mengekspos lokasi tokonya.
"Pelan-pelan lumayan banyak customers yang dateng ke sini, mungkin karena dari segi harga juga karena waktu itu aku jual terhitung murah banget. Dan akhirnya banyak mahasiswa yang datang ke toko, dan gethok tular semakin banyak yang dateng bawa teman dan saudara," ungkapnya.
Punya puluhan karyawan
foto: dokumentasi pribadi
Setelah 11 tahun berjalan, bisnis fashion dengan brand HOS itupun semakin sukes dan dikenal banyak pencinta fashion dari berbagai kota. Saat ini, Kiky bahkan menyebut sudah memiliki karyawan sekitar 50 orang yang membantu bisnisnya tetap berjalan.
"Karyawan internal sekitar 40 sampai 50 orang, termasuk karyawan yang ada di toko," jelas wanita kelahiran Jakarta, 29 September 1988 ini saat ditanya soal jumlah karyawan HOS.
Memiliki puluhan karyawan, Kiky berharap pegawainya bisa terus saling kompak dan sejalan dengan visi-misi HOS.
"Semoga mereka bisa semakin terbuka dengan segala jenis perubahan. Di mana kita ingin perlahan memperbaiki kekurangan HOS sebelumnya hingga jadi lebih baik," tambahnya.
Ia juga berharap HOS akan semakin banyak dikenal, dicintai, dan diminati masyarakat yang lebih luas. Selain itu, ia juga ingin HOS bisa bersaing dan berkompetisi di tengah bisnis fashion di Indonesia.
Saat acara anniversary HOS yang ke-11, Rizky juga mengungkapkan harapannya bahwa HOS bisa terus memberikan kualitas terbaik dari produk hingga layanan kepada pelanggan. Hal ini ditandai dengan adanya penambahan staff dan juga mengadakan staff training agar pelayanan menjadi lebih baik lagi ke depannya.
"Dilaksanakannya perayaan ini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kesuksesan HOS selama 11 tahun. Mulai dari loyal customers, brand partner, dan tentunya staff internal kami, ucap Kiky pada puncak acara 11th Anniversary Celebration yang diselenggarakan di Hotel Amartya, Sabtu (17/9) yang turut dihadiri oleh brilio.net.
foto: dokumentasi pribadi
Tema acara ulang tahun HOS yang bertajuk "Eleven Be Excellent" ini diungkapkan oleh Kiky sebagai wujud nyata dari HOS untuk memperkuat serta menjaga hubungan baik dengan customer. HOS akan berusaha terbaik dalam mewujudkan misi mereka dalam menyediakan kebutuhan konsumen saat ini akan baju sehari-hari yang nyaman dengan harga terjangkau. HOS juga selalu melakukan berbagai inovasi terutama di bidang digital dengan memperluas channel marketing mereka saat ini.