12 Desainer The Shahdan di ajang Indonesia Fashion Week 2018
Brilio.net - Ajang pagelaran busana terbesar selalu menyuguhkan koleksi-koleksi terbaru dari para desainer. Baik desainer yang sudah terkenal maupun desainer baru. Diajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 ini merupakan kesempatan bagi rumah butuh The Shahdan untuk menunjukan karya para desainernya ke ajang IFW 2018 ini.
Sebanyak 12 desainer akan menampilkan kolekai busana, baik busana pesta hingga ready to wear. Disampaikan Irwansyah, Managing Director The Shahdan, 12 desainer yang memamerkan koleksinya di booth The Shahdan, Main Lobby JCC, antara lain Eni Handayani dan Thesya, Kasim (Qiran), Hanum Lailatusyifa (House of Hanum), Nina Nugroho (NN), Adelina (Shaza), Leny Rafael, Zasafiana Djamal, Adevi Omra (OMRA), Trini Anggraeni (Zarming Batik), Irwansyah Mecs, Jelibseda, Lia Santiana (Aleyka), dan Winny Adam (Gaia).
-
Rancangan 4 desainer ini jadi penutup Jakarta Modest Fashion Week 2018 Banyak desainer Indonesia yang sudah diakui dunia.
-
Kolaborasi sama 4 publik figur, koleksi baju muslim terbaru ini kece Festival busana muslim ini bertema asmarandana.
-
5 Desainer Indonesia ini siap tampil di London Fashion Week Mengangkat kain tradisional Indonesia.
"Di gelaran IFW 2018, The Shahdan ingin mengenalkan dan mempromosikan karya-karya busana dari 12 desainer yang tak asing lagi di industri fesyen. Harapannya, The Shahdan bisa menjadi ikon butik modest yang selalu update terhadap perkembangan fesyen di Indonesia," ujar Irwansyah di sela-sela peluncuran Booth The Shahdan di IFW 2018 belum lama ini.
Lantas, seperti apa apa ya koleksi busana dari 12 desainer ini? Berikut rangkumanpotretnya dikutip dari The Shahdan, Sabtu (31/1).
1. Qiran.
Qiran lahir dari ide Eni Handayani dan Thesya Kasim. Berawal dari kesenangan mereka mendesign baju disela sela kesibukannya sebagai seorang bankir. Dengan pengalaman sebagai staff front liner di bank asing yg dituntut untuk selalu berpenampilan rapi, chic dan fashionable untuk bertemu dengan para customer papan atas yang membuat mereka harus mengikuti perkembangan mode di dunia fashion.
Dimulai dari mencoba untuk mendesign baju untuk diri sendiri yg ternyata model tersebut banyak diminati oleh banyak teman- teman di lingkungan kerja, sehingga terpikirlah untuk mendesign dan memproduksi baju untuk dikomersilkan yg awalnya dijual di lingkungan terbatas yaitu teman-teman kantor dan saudara.
Melihat respons positif dari pembeli yg menyukai design casual dan chic dari baju-baju tersebut, salah satu dari mereka memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnis di dunia retail fashion ini dan berhenti dari dunia perbankan, maka resmi terlahirlah clothing line Qiran.
Qiran diambil dari bahasa Sanksekerta yang artinya Cahaya. Inilah konsep mendesign baju baju Qiran yg casual, chic dan elegan sehingga si pemakai merasa nyaman, gaya dan terlihat "berbeda".
2. Jelibseda.
Ia mulai berkarier didunia fashion sejak tahun 2010. Di awali desain khusus hijab. Seiring berjalannya waktu awal tahun 2017 mulai belajar membuat rancangan busana muslim yg bertemakan casual simple, glamour dan urban etnik. Saat ini brand jelibseda baru ada di The shahdan Butik. Untuk tahun ini jelibseda hadir di IFW 2018 dan Ramadhan Runway 2018.
3. Zarming Batik.
Dimiliki oleh Trini Anggraeini, brand Zarming Batik Berdiri sejak Oktober 2016 dengan visi menjadi brand yang fashionable dengan menawarkan produk yang unik, etnik modern dan berkualitas serta nyaman dipakai. Sekaligis turut melestarikan warisan budaya nusantara dalam fashion yang bisa dikenakan untuk aktivitas kapanpun. Bangga mengenakan pakaian etnik Indonesia.
4. Zasafiana Djamal.
Sebenernya belajar fashion design buat membuka peluang bisnis baju muslim buat anaknya sebenernya, si sulung Sulaem Zulfa Rumaisha, dia yang awalnya ingin jadi designer. Karena terbentur waktu, akhirnya emaknya dululah belajar design dan fashion stylist di timisaschi fashion art. Siapa sangka, ternyata sesama temen yang sering fashion show ditawarin untuk join booth di
5. OMRA.
Adevi omra, dengan mengusung brand OMRA memiliki ciri Haute couture disetiap rancangannya yang sebagian besar merupakan busana pengantin ini sudah memulai karier di dunia fashion semenjak 2010. Beberapa baju pengantin hasil rancangannya telah dipasarkan di negara tetangga Malaysia dan pernah mengukuti event fashion terbesar seperti Indonesia Fashion week.
6. Irwansyah mecs.
Designer muda jebolan APPMI ini memulai kariernya di dunia fashion pada tahun 2012 dan mengikuti berbagai event fashion baik dalam maupun luar negeri seperti Indonesia Fashion Week, Kuala Lumpur Fashion Week, Inacraft, Fashion Vogue, Indocraft, Ethnic Fashion Week, Indonesia Modest Fashion Week. Saat ini Irwansyah bersama beberapa designer membuka butiknya di senayan Jakarta, tepatnya mall FX Sudirman lantai 3 yang dinamakan dengan butik The Shahdan.
7. House of Hanum.
Hanum Lailatusyifa pemilik brand House of Hanum berdiri pada tgl 4 desember 2012 , ia pernah mengikuti beberapa event pameran di dalam negeri ataupun luar negeri. Di dalam negeri seperti : inacraft, kampoeng bni, ramadhan runway, femme makassar, di kalimantan barat, dll. Show yg pernah kami ikuti misalnya di event ramadhan runway, event charity di gandaria city, event louncing boneka ciri khas kota bekasi.Ciri khas dr produk house of hanum adalah model gamis semi coat, walaupun tidak menutup kemungkinan membuat model lain mengikuti perkembangan mode yg berkembang.
8. Leny Rafael.
Leny Rafael lebih fokus mengeksplore tenun Troso khas Jepara. Jebolan sekolah LPTB Susan Budihardjo ini diperhelatan Indonesia Ethnic Fashion Show (IEFW) 2017 namanya kian mencuat berkat busana glamor tenun Troso, salah satu wastra Indonesia yang jarang dieksplor oleh desainer desainer lainnya. Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 kali ini, Leny menampilkan karya yang berbeda, Ia lebih menonjolkan keindahan kristal Swarosvki.
9. Nina Nugroho.
Nina menggeluti dunia fashion sejak tahun 2010 dengan mendesain dan memproduksi sendiri Label Busana Muslimah miliknya bemama Saniyya. Setelah 7 tahun Ia menekuni dunia fashion muslimah serta menerbitkan dua buku di bidang fashion, Nina akhirnya menemukan kekuatan diri dan ciri khasnya sendiri sena bagaimana ia bisa memberikan kontribusi terbaiknya untuk para wanita muslimah khususnya di bidang fashion.
Di awal tahun 20I6, Nina meneguhkan komitmennya sebagai desainer busana muslimah dengan meluncurkan label NINA NUGROHO yang diambil dari nama depannya dan nama keluarga. Sejak itu, busana NINA NUGROHO tampil di berbagai panggung Fashion Show, dalam dan luar negeri, serta menarik perhatian yang besar dari kalangan media dan para pengamat dunia fashion.
Semua koleksi desain NINA NUGROHO terinspirasi dari kebutuhan para wanita muslimah aktif, yaitu para wanita profesional dan pengusaha yang ingin tampil berkelas namun tetap simpel, baik dari tampilan maupun cara mengenakan busananya Nina sangat memahami kebutuhan mereka karena Nina sendiri adalah seorang wanita muslimah aktif. Dia adalah seorang istri, ibu, desainer, pengusaha,juga pembicara publik. Itulah sebabnya Nina selalu memilih bahan yang sangat nyaman ketika dikenakan namun tetap mengesankan.
10. Aleyka.
Salah brand milik Lia Santiana memiliki ciri khas sulam tangan yang rumit dan penuh detail ini telah puluhan tahun berkreasi, berawal dari based lokasi di menteng dan kemang dengan segmen kalangan menengah ke atas ini mampu menyihir setiap customer yang datang ke butik the shahdan, bahkan hingga saat ini sangat jarang ditemukan koleksi dengan sulam tangan ini. Koleksinya telah merambah pasar timur tengah, korea dan jepang, beranggotakan tim yang mampu membawa Aleyka ke even besar Indonesia Fashion Week setiap tahunnya, Inacraft, Indocraft, Moscow modest fashion, Japan halal food and fashion festival hingga ke asia timur china dan korea. Sukses selalu untuk brand A|eyka.
11. Gaia.
Winny Adam pemilik brand Gaia yang sudah puluhan tahun berkarya ini, based location di kemang, citos dan area jakarta selatan ini memiliki fans yang sangat banyak. Tante Isyana Saraswati ini ternyata punya rahasia sukses dengan ciri khas produk serta keunikan sendiri sehingga tidak jarang fansnya selalu menunggu kehadiran setiap produk terbarunya. kariernya didunia fashion tidak bisa diragukan setelah bergabung di Asephi, Iwapi, lndonesia Fashion Week, Jakarta Fashion Week, lnacraft, Crafina, Indonesia Modest fashion Week hingga setiap perjalanan fashionnya ke Dubai, Jepang, Australia, hingga ke Eropa. Sukses selalu Winny Adam dengan brand Gaia.
12. Shaza.
Adelina memulai karier di dunia fashion sejak 2010 dengan membuka butik di daerah Kayu Putih Pulo Mas Jakarta Timur dan Grand Indonesia dengan brand ShaZa. Karya dan koleksi ShaZa sempat mengisi beberapa edisi tabloit Nova di tahun 2015.Menjadi anggota KDEI dan awal tahun 2018 karena ingin lebih fokus di dunia fashion untuk kalangan modest fashion Indonesia.