4 Cara mudah memilih skincare yang aman untuk kulit
Brilio.net - Saat ini tren kecantikan berkembang pesat, mulai dari makeup hingga skincare yang sekarang ini tengah digandrungi oleh anak muda. Skincare sendiri banyak sekali jenisnya, baik lokal maupun internasional.
Ragam metode hingga formula skincare terus berinovasi menciptakan variasi yang bisa dipilih para perempuan untuk menjawab kebutuhan masalah kecantikan. Nah bagi kamu yang tertarik untuk menggunakan skincare, banyak hal yang perlu diketahui terlebih dahulu.
Berikut simak cara mudah sebelum membeli skincare dihimpun brilio.net, Selasa (1/10).
1. Produk terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
-
3 Cara cek BPOM skincare ini bisa bantu kamu tahu produk perawatan kulit yang aman BPOM bertugas memastikan bahwa produk kosmetik yang beredar aman untuk digunakan.
-
11 Rekomendasi skincare berlabel BPOM, aman dan berkualitas Sebaiknya sebelum membeli skincare cek terlebih dahulu apakah skincare tersebut sudah berlabel BPOM atau belum.
-
Jangan tertipu, ini 7 cara membedakan produk skincare asli dan palsu agar uang tak terbuang sia-sia Banyaknya iklan skincare di media sosial memberikan janji yang meyakinkan, membuat kamu berisiko membeli produk yang tidak aman.
BPOM itu tidak mengeluarkan satu izin untuk semua produk. Jadi kalian harus cek dan ricek kembali, apakah semua produk mereka sudah ada tambahan nomor seri BPOM. Jangan sampai kita membeli serangkaian perawatan lengkap, namun rupanya night cream-nya belum lolos BPOM.
2. Memiliki klinik kecantikan sendiri.
Produk yang dikeluarkan oleh klinik kecantikan sudah pasti terjamin keamanannya. Dokter akan menyarankan produk sesuai dengan kebutuhan kulit kita. Maka dari itu, sebelum membeli disarankan berkonsultasi kepada dokter yang praktek di klinik tersebut.
3. Tempat produksi.
Sebagai customer kekinian, kita harus jeli menelusuri dari mana produk-produk berasal. Perusahaan kosmetik yang benar dan resmi sudah pasti akan mencantumkan nama dan alamat pabrik tempat mereka memproduksi. Sehingga produk-produk tersebut bukan rekayasa.
4. Nama dokter tidak disembunyikan.
Untuk produk-produk yang merupakan racikan dokter, sudah pasti harus mencantumkan nama dan gelar dokternya. Biasanya tertera pula informasi tambahan lokasi klinik atau tempat praktek dokter tersebut.
Selain itu, kalian juga dapat menelusuri berbagai review para beauty vlogger atau dokter-dokter yang ada di media sosial. Mereka banyak mengedukasi masyarakat terutama perihal cara membedakan krim yang aman dan tidak. Bahkan mereka tidak segan-segan menyebut beberapa krim di pasaran yang patut diwaspadai seperti krim bermerek NH, Helwa, TML dan masih banyak lagi.
Dari beberapa video itu, bahkan mereka membandingkan konsentrat skincare yang benar dan abal-abal. Produk abal-abal bagi mereka adalah tidak bersertifikasi halal, tidak memeiliki BPOM tapi sudah berani beredar di pasaran dengan meng-klaim produk adalah keluaran dokter spesialis.
Sebagai contoh, salah satunya adalah produk Helwa. Merek tersebut ada banyak sekali ragamnya tetapi ternyata baru ada 2 saja produknya yang sudah mendapatkan sertifikasi aman dari BPOM. Lalu bagaimana dengan yang lainnya? Kalian coba pikir saja sendiri, BPOM adalah Lembaga yang mengesahkan aman atau tidaknya makanan dan obat-obatan untuk dikonsumsi. Sebaiknya janganlah merelakan kulit indahmu untuk bahan uji coba.
Selain itu, ada sebuah video dokter kecantikan yang tengah mengaduk tiga hingga empat krim abal-abal tersebut dengan cairan tertentu. Perbedaannya sangat jelas, krim dengan BPOM akan berubah konsistensinya menjadi lebih cerah berwarna oranye di akhir proses.
Sementara krim-krim abal-abal tetap saja berwarna gelap, pekat dan susah diaduk akibat konsistensinya yang mengandung unsur-unsur berbahaya seperti merkuri atau hidroquinon.
Lihat, cium dan rasakan teksturnya. Sebagai pengguna skincare kita harus ekstra hati-hati mempercayakan diri kepada produk kecantikan. Pembelian yang disediakan jika hanya via onlineshop saja, itu tidak cukup. Ada banyak jenis perawatan yang membutuhkan bimbingan dokter spesialis. Maka dari itu, ada baiknya memilih produk dari merk-merk yang juga memiliki kliniknya sendiri. Selain membeli produk, kita juga harus mengagendakan konsultasi berkala.