5 Tips memilih toner sesuai jenis kulit, pilih kandungan bebas alkohol
Brilio.net - Memilih toner tidak bisa sembarangan dan harus selektif. Penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kulit masing-masing. Ini agar toner dapat bekerja dengan baik dan mencegah timbulnya iritasi dan masalah kulit lainnya.
Toner berfungsi untuk menyegarkan wajah, mencerahkan, dan membantu proses regenerasi kulit. Tekstur toner yang ringan berbasis air membuatnya mudah diaplikasikan pada wajah. Bahkan, toner mudah meresap ke dalam kulit.
-
Cuma butuh 1 jenis daun, begini trik membuat face toner untuk segarkan sekaligus lembapkan wajah Toner ini juga mampu membersihkan sisa kotoran di wajahmu lho.
-
9 Rekomendasi toner untuk kulit sensitif di bawah Rp 150 ribu, kulit segar dan bebas iritasi Pemilik kulit sensitif jangan sembarangan pilih toner.
-
5 Urutan skincare basic untuk kulit sensitif, pakai toner non alkohol Kulit sensitif harus menghindari produk yang mengandung parfum, bahan kimia yang sifatnya keras, dan apapun yang dapat melukai skin barrier.
Sementara itu, agar toner bekerja dengan baik dan memberikan hasil optimal terdapat beberapa cara ketika mengaplikasikan toner. Salah satunya yaitu menuangkan toner ke kapas dan diaplikasikan dengan cara mengusapkan langsung ke wajah. Tidak hanya itu, toner juga bisa digunakan untuk campuran masker.
Agar kinerja toner optimal, penggunaan toner penting untuk disesuaikan dengan jenis kulit. Pasalnya toner ini memiliki kandungan bahan aktif yang bisa membantu mengatasi permasalahan pada wajah. Berikut 5 tips memilih toner sesuai jenis kulit, sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (3/11).
1. Kulit sensitif.
foto: freepik.com
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, sebaiknya pilih toner yang memiliki kandungan alkohol. Kamu bisa memilih toner dengan kandungan bahan alami seperti halnya ekstrak witch hazel. Kandungan tersebut memiliki kandungan berupa sifat antibakteri yang dapat merawat kulit sensitif.
2. Kulit kering.
foto: freepik.com
Bagi kamu yang memiliki kulit kering, kamu bisa menggunakan hydrating toner. Toner ini bisa membantu menjaga kelembapan kulit. Nah, biasanya hydrating toner ini memiliki kandungan berupa minyak jojoba, minyak biji mawar, peptida, glikolipid, dimetikon, dan asam glikolat.
Tidak hanya itu, bagi pemilik kulit kering tidak dianjurkan menggunakan toner dengan kandungan alkohol, seperti didenaturasi, etanol, isopropil, natrium, minyak mineral, dan petrolatum.
Menurut laman skincarewithfriends, kandungan alkohol seperti etanol bekerja dengan cara memasuki kulit dan menghilangkan sejumlah penghalang lipid. Hilangnya penghalang lipid tersebut dapat menurunkan fungsi dari skin barrier pada kulit.
3. Kulit berminyak.
foto: freepik.com
Memiliki kulit berminyak bisa menyebabkan berbagai permasalahan pada wajah, seperti halnya jerawat. Nah, kamu bisa memilih toner dengan kandungan AHA dan salicylic acid yang bisa membuat wajah menjadi segar.
Di sisi lain terdapat kandungan yang harus kamu hindari, seperti alkohol. Kandungan tersebut bisa membuat kulit berminyak menjadi kering, dan menyebabkan produksi minyak berlebih.
4. Kulit kombinasi.
foto: freepik.com
Bagi pemilik kulit kombinasi, kamu perlu menggunakan dua jenis toner yang berbeda. Hal ini disesuaikan dengan kondisi cuaca yang sedang berlangsung. Kamu bisa menggunakan toner yang menyegarkan dan toner yang memiliki kandungan pelembap, seperti halnya minyak jojoba dan rosehip.
5. Kulit berjerawat.
foto: freepik.com
Kulit berjerawat sebaiknya selektif dalam memilih produk skincare. Sama halnya saat memilih toner. Jenis kulit ini bisa menggunakan toner dengan kandungan sifat antiinflamasi. Kandungan tersebut bisa didapatkan pada bahan alami seperti aloe vera. Maka dari itu bahan alami tersebut bisa mengurangi munculnya jerawat.
Selain itu, bisa juga memillih toner dengan kandungan niacinamide untuk mengurangi munculnya pori-pori, mengontrol produksi minyak, dan berperan sebagai antibakteri.
Tidak hanya itu, kulit berjerawat juga bisa menggunakan exfoliating toner. Namun, penggunaan toner ini harus dibatasi. Jika penggunaannya berlebihan bisa mengakibatkan iritasi dan produksi minyak meningkat.