Apa itu keratosis pilaris? Kenali dan simak penjelasannya menurut dermatolog
Brilio.net - Keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang cukup umum dan sering kali dikenal sebagai "kulit ayam" atau chicken skin. Hal ini karena tampilan kulit yang kasar dengan benjolan kecil menyerupai bulu ayam yang baru dicabut. Meskipun tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit, keratosis pilaris bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Tak heran jika sejumlah orang mencari tahu apa itu keratosis pilaris dan bagaimana cara mengatasinya. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa menyimak informasi di bawah ini sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/8).
Apa itu keratosis pilaris?
-
Aksi wanita haluskan kulit ayam pada ketiak pakai 1 bahan dapur, hasilnya auto cerah dan antigradakan Bikin scrub alami untuk menghaluskan kembali chicken skin di kulit ketiak
-
11 Jenis penyakit kulit dan cara alami mengatasinya Biasanya penyakit kulit ditandai dengan perubahan warna atau tekstur kulit.
-
7 Cara mengatasi strawberry skin agar kulit kembali halus dan mulus, mudah dilakukan Strawberry skin merupakan kondisi kulit tampak memiliki bintik-bintik hitam pada permukaannya.
foto: freepik.com
Keratosis pilaris adalah kondisi kulit di mana folikel rambut tersumbat oleh keratin, protein yang terdapat di lapisan terluar kulit. Penyumbatan ini menghasilkan benjolan kecil berwarna merah atau putih yang biasanya muncul di lengan atas, paha, pipi, atau bokong. Meskipun tampak seperti jerawat kecil, keratosis pilaris tidak menimbulkan rasa sakit atau bahaya, namun bisa membuat kulit terasa kasar dan kering.
Menurut ahli dermatologi, keratosis pilaris sering terjadi pada remaja dan wanita muda, namun dapat muncul pada orang dari segala usia. Kondisi ini cenderung memburuk selama musim dingin, ketika kulit lebih kering, dan biasanya membaik di musim panas dengan kelembapan yang lebih tinggi.
Penyebab keratosis pilaris.
foto: freepik.com
Keratosis pilaris disebabkan oleh penumpukan keratin, protein yang berfungsi melindungi kulit dari infeksi dan zat berbahaya. Pada orang dengan keratosis pilaris, keratin tidak dilepaskan dengan baik dari folikel rambut, menyebabkan pori-pori tersumbat dan membentuk benjolan kecil.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko keratosis pilaris termasuk:
- Faktor genetik sering kali diturunkan dalam keluarga.
- Kulit yang cenderung kering lebih rentan mengalami keratosis pilaris.
- Orang dengan dermatitis atopik atau eksim lebih mungkin mengalami keratosis pilaris.
Cara mengatasi keratosis pilaris.
foto: freepik.com
Meskipun keratosis pilaris tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa cara untuk mengelola dan memperbaiki tampilan kulit yang terkena kondisi ini. Berikut adalah beberapa cara yang direkomendasikan oleh dermatologist:
1. Eksfoliasi Lembut.
Mengutip dari Healthline, Selas (27/8) eksfoliasi secara teratur dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan mencegah penyumbatan pori-pori. Gunakan scrub yang lembut atau produk yang mengandung bahan eksfoliasi kimia seperti asam laktat atau asam glikolat. Mengutip dari website yang sama, kamu perlu hindari eksfoliasi berlebihan yang bisa memperburuk iritasi.
2. Gunakan pelembap yang mengandung urea atau asam laktat.
Pelembap yang mengandung urea atau asam laktat dapat membantu melunakkan dan menghaluskan kulit yang terkena keratosis pilaris. Menurut Dr. Doris Day mengutip dari Healthline, urea membantu melembutkan dan mengangkat sel-sel kulit mati, sementara asam laktat membantu eksfoliasi dan meningkatkan hidrasi kulit.
3. Aplikasikan retinoid topikal.
Retinoid adalah turunan vitamin A yang membantu meningkatkan pergantian sel kulit dan mencegah penumpukan keratin di folikel rambut. Penggunaan retinoid topikal yang tepat dapat membantu mengurangi benjolan dan memperbaiki tekstur kulit. Namun, konsultasikan dengan dermatologist sebelum menggunakan retinoid, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif.
4. Hindari produk yang menyumbat pori-pori.
Pilih produk skincare dan kosmetik yang non-komedogenik atau tidak menyumbat pori-pori. Produk yang menyumbat pori-pori dapat memperburuk keratosis pilaris dan menyebabkan iritasi lebih lanjut.
5. Mandi dengan air hangat dan hindari sabun yang mengeringkan.
Mandi dengan air hangat, bukan panas, dan hindari sabun yang mengandung detergen keras yang bisa mengeringkan kulit. Sabun yang lembut dan melembapkan lebih baik untuk kulit yang rentan terhadap keratosis pilaris.
6. Gunakan krim kortikosteroid untuk iritasi.
Jika kulit terasa sangat gatal atau meradang, dermatologist mungkin akan merekomendasikan penggunaan krim kortikosteroid topikal untuk mengurangi peradangan dan iritasi.
7. Konsistensi dalam perawatan.
Keratosis pilaris membutuhkan perawatan yang konsisten untuk melihat hasil yang signifikan. Jangan berharap hasil instan, karena perbaikan mungkin memerlukan beberapa minggu hingga bulan perawatan rutin.