Apakah retinol bisa bikin kulit jadi tipis? Simak fakta-fakta yang wajib diketahui
Brilio.net - Retinol telah menjadi salah satu bahan yang paling populer dalam dunia perawatan kulit. Dikenal sebagai bahan aktif yang efektif melawan tanda-tanda penuaan, seperti garis halus dan kerutan, serta membantu mengatasi jerawat dan masalah pigmentasi, retinol sering dianggap sebagai "bahan ajaib" dalam rutinitas skincare. Namun, dibalik popularitasnya, muncul pertanyaan: apakah retinol bisa bikin kulit jadi tipis?
Retinol adalah turunan dari vitamin A yang bekerja dengan merangsang produksi kolagen dan mempercepat regenerasi sel kulit. Hal ini membuat kulit tampak lebih halus, cerah, dan bebas dari tanda-tanda penuaan. Namun, efek samping seperti iritasi, kemerahan, dan pengelupasan kulit sering kali dikaitkan dengan penggunaan retinol, terutama bagi pemula atau mereka dengan kulit sensitif.
-
Bikin kulit sebening kaca, ini 8 manfaat dan cara penggunaan retinol dalam urutan skincare Retinol merupakan turunan dari vitamin A yang bisa bikin kulit glowing jika digunakan rutin.
-
9 Skincare yang mengandung retinol, harga di bawah Rp 200 ribu Retinol merupakan turunan dari vitamin A yang memiliki kegunaan untuk membantu regenerasi sel kulit.
-
Niat hilangkan jerawat pakai retinol malah jadi breakout, kondisi pipinya bikin kaum cewek takut Pemula yang ingin memakai retinol disarankan menggunakannya dengan konsentrasi rendah sekitar 0,2 persen.
Mungkin menjadi pertanyaan bagi sejumlah orang, apakah menggunakan retinol secara berlebihan bisa mengakibatkan kulit mengelupas? Mendapatkan jawaban tersebut yuk simak informasi di bawah ini sebagaimana briliobeauty.net himpun dari berbagai sumber, Kamis (29/8).
Mitos vs Realitas: Apakah retinol bisa bikin kulit jadi tipis?
Pertanyaan "apakah retinol bisa bikin kulit jadi tipis" adalah miskonsepsi umum. Dr. Patricia Wexler, dermatology di New York, menjelaskan melalui WebMD bahwa retinol sebenarnya menebalkan dermis, lapisan kulit yang lebih dalam, sambil menipis stratum korneum, lapisan terluar kulit yang terdiri dari sel-sel mati.
Bagaimana retinol memengaruhi ketebalan kulit?
Mengutip dari Mayo Clinic, Kamis (29/8) menegaskan bahwa retinol meningkatkan produksi kolagen dan elastin, yang sebenarnya memperkuat dan menebalkan kulit secara keseluruhan. Penipisan yang terjadi hanya pada lapisan sel mati di permukaan kulit.
Efek jangka pendek vs jangka panjang.
Dalam jangka pendek, penggunaan retinol mungkin menyebabkan kulit terasa lebih tipis dan sensitif. Namun, Dr. Shereene Idriss, seorang dermatolog yang dikutip oleh Healthline, menjelaskan bahwa dalam jangka panjang, retinol sebenarnya memperkuat kulit.
Pentingnya penggunaan yang tepat.
WebMD menekankan bahwa cara penggunaan retinol sangat penting. Penggunaan yang berlebihan atau terlalu sering menyebabkan iritasi dan membuat kulit terasa tipis dan sensitif. Mulailah dengan konsentrasi rendah dan tingkatkan secara bertahap.
Retinol dan perlindungan matahari.
Dr. Hadley King, dermatolog di New York, mengingatkan melalui Healthline bahwa retinol membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, penggunaan tabir surya sangat penting saat menggunakan produk retinol.
Perbedaan antara retinol dan retinoid.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa retinol adalah bentuk over-the-counter dari vitamin A, sementara retinoid seperti tretinoin adalah versi yang lebih kuat dan memerlukan resep dokter. Keduanya bekerja dengan cara yang sama, tetapi retinoid cenderung memberikan hasil yang lebih cepat dan mungkin memiliki efek samping yang lebih kuat.
Retinol dan jenis Kulit yang berbeda.
Dr. Joshua Zeichner, direktur penelitian kosmetik dan klinis di dermatologi Mount Sinai Hospital, menyatakan melalui WebMD bahwa semua jenis kulit dapat menggunakan retinol, tetapi mereka dengan kulit sensitif harus lebih berhati-hati dan mulai dengan konsentrasi yang sangat rendah.
Kombinasi retinol dengan ingredient lain.
Healthline menyarankan untuk berhati-hati dalam mengkombinasikan retinol dengan bahan aktif lain seperti vitamin C atau AHA/BHA. Kombinasi yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi dan membuat kulit terasa lebih tipis dan sensitif.
Jadi, apakah retinol bisa bikin kulit jadi tipis? Jawabannya tidak sesederhana itu. Retinol memang dapat menipis lapisan luar kulit yang terdiri dari sel-sel mati, tetapi sebenarnya memperkuat dan menebalkan lapisan kulit yang lebih dalam. Penggunaan yang tepat dan konsisten dari retinol dapat menghasilkan kulit yang lebih sehat, kuat, dan awet muda.
Dr. Wexler menyimpulkan, "Retinol adalah salah satu bahan anti-penuaan yang paling efektif yang kita miliki. Ketika digunakan dengan benar, manfaatnya jauh melebihi risiko potensialnya."
Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dermatolog sebelum memulai penggunaan retinol, terutama jika kamu memiliki masalah kulit yang spesifik. Dengan pemahaman yang tepat dan penggunaan yang bijak, retinol bisa menjadi sekutu ampuh dalam perjalanan menuju kulit yang lebih sehat dan awet muda.