Bikin wajah awet muda, kenali apa itu stem cell facelift dan bahayanya menurut dermatologist
Brilio.net - Dalam era di mana kecantikan dan kemudahan menjadi obsesi global, industri perawatan kulit terus berinovasi dengan teknologi-teknologi baru yang menjanjikan hasil ajaib. Salah satu tren terbaru yang menarik perhatian adalah stem cell facelift sebuah prosedur yang mengklaim dapat memberikan efek awet muda yang dramatis tanpa harus melalui operasi invasif.
Bayangkan sebuah perawatan yang dapat memanfaatkan kekuatan regeneratif tubuh kamu sendiri untuk melawan tanda-tanda penuaan. Itulah yang dijanjikan oleh stem cell facelift. Prosedur ini menggunakan sel-sel induk dari tubuh pasien sendiri, telah menjadi buah bibir di kalangan selebriti dan pecinta kecantikan. Namun di balik janji-janji menggoda tentang kulit yang lebih kencang, lebih cerah, dan lebih muda, muncul pertanyaan-pertanyaan penting tentang keamanan dan efektivitasnya.
-
8 Cara mengencangkan kulit wajah dengan teknologi Kulit kendur pada wajah disebabkan oleh kurangnya kolagen dan elastin di dalam lapisan dermis.
-
Mengenal setrika wajah, manfaat, dan efeknya untuk kulit Perawatan setrika wajah sejak beberapa tahun ini masih jadi salah satu perawatan yang diminati masyarakat.
-
9 Perawatan wajah untuk mencerahkan, gunakan teknologi canggih Perawatan menggunakan teknologi canggih dapat mengangkat kotoran dan membantu mencerahkan wajah menjadi lebih optimal.
Sebagai konsumen yang cerdas, penting bagi kita untuk tidak hanya terpesona oleh janji-janji pemasaran, tetapi juga memahami secara mendalam apa sebenarnya prosedur ini, bagaimana cara kerjanya, dan yang paling krusial, apa kata para ahli dermatologi tentang potensi risikonya? Informasi lebih lanjut, yuk simak beberapa hal di bawah ini sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/8).
Apa itu stem cell facelift?
foto: freepik.com
Stem cell facelift juga dikenal sebagai facelift sel punca, adalah prosedur non-bedah yang menggunakan sel-sel induk dari tubuh pasien sendiri untuk meremajakan kulit wajah. Mengutip dari Modern Dermatology of Connecticut, Rabu (28/8) Dr. Rhonda Klein, MD/MPH, FAAD, dari Modern Dermatology of Connecticut, menjelaskan bahwa prosedur ini melibatkan pengambilan sel-sel induk dari jaringan lemak pasien, yang kemudian diproses dan disuntikkan kembali ke wajah.
Teori di balik stem cell facelift adalah bahwa sel-sel induk ini dapat merangsang produksi kolagen dan elastin, yang penting untuk menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Hasilnya, kulit diharapkan tampak lebih muda, lebih kencang, dan lebih bercahaya.
Bagaimana cara kerja stem cell facelift?
foto: freepik.com
Proses stem cell facelift biasanya melibatkan beberapa langkah:
1. Lemak diambil dari area tubuh pasien, seperti perut atau paha.
2. Sel-sel induk diekstraksi dari lemak yang diambil.
3. Sel-sel induk yang telah diproses disuntikkan ke berbagai area wajah.
Mengutip dari dryoun.com, Dr. Anthony Youn, ahli bedah plastik menjelaskan bahwa prosedur ini bertujuan untuk memanfaatkan kemampuan regeneratif sel-sel induk untuk memperbaiki tekstur kulit, mengurangi kerutan, dan meningkatkan volume wajah.
Manfaat yang diklaim dari stem cell facelift.
foto: freepik.com
Stem cell facelift mengklaim beberapa manfaat, termasuk:
1. Peningkatan tekstur dan kualitas kulit
2. Pengurangan garis-garis halus dan kerutan
3. Peningkatan volume wajah
4. Perbaikan warna kulit
5. Hasil yang terlihat alami
Dr. Klein menambahkan bahwa karena prosedur ini menggunakan sel-sel dari tubuh pasien sendiri, risiko reaksi alergi atau penolakan minimal.
Bahaya stem cell facelift menurut dermatologist.
Meskipun stem cell facelift mungkin terdengar menjanjikan, para dermatolog memperingatkan beberapa potensi bahaya:
1. Mengutip dari massgeneral.org, Rabu (28/8) Dr. Mathew Avram, direktur Dermatology Laser & Cosmetic Center di Massachusetts General Hospital, menekankan bahwa masih kurangnya penelitian jangka panjang tentang efektivitas dan keamanan prosedur ini.
2. Seperti halnya prosedur injeksi lainnya, ada risiko infeksi. Dr. Youn memperingatkan bahwa infeksi bisa serius jika tidak ditangani dengan tepat.
3. American Academy of Dermatology (AAD) mencatat bahwa sel-sel induk mungkin berperilaku tidak terduga, berpotensi menyebabkan pertumbuhan jaringan yang tidak diinginkan.
4. Prosedur ini seringkali mahal dan tidak ditanggung oleh asuransi karena dianggap kosmetik.
5. Dr. Klein menjelaskan bahwa komplikasi seperti pembentukan nodul atau benjolan di bawah kulit bisa terjadi.
Alternatif yang lebih aman.
Mengingat potensi risiko stem cell facelift, para dermatolog merekomendasikan alternatif yang lebih terbukti dan aman:
1. Dr. Avram menekankan pentingnya rutinitas perawatan kulit yang konsisten, termasuk pembersih lembut, pelembab, dan tabir surya.
2. Produk yang mengandung retinoid telah terbukti secara ilmiah dapat merangsang produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit.
3. Hasil yang lebih cepat, filler dan botox masih menjadi pilihan populer yang lebih terbukti aman.
4. Perawatan seperti laser fraksional atau ultrasound dapat merangsang produksi kolagen tanpa risiko stem cell.