Event ini cocok bagi kamu yang suka gaya streetwear
Brilio.net - Saat ini, tren streewwear di Indonesia sedang digemari oleh masyarakat terutama para generasi milenial. Tren streetwear berawal dari tren fashion yang dimulai pada era 90an, produk streetwear berasal dari gaya hidup hip hop dan skate, dan menjadi incaran kaum muda.
Event Director Para-Site, Dimas Indro mengatakan streetwear di Indonesia animonya sangat besar sekali. tren ini mulai tampak pada tahun 90an saat era Distro mulai berjaya. Label-label produksi dalam negeri yang menjual kaos, jaket, hoodies, yang belum berani menjual labelnya sendiri.
-
Hadirkan brand sepatu ternama, Jakarta Sneaker Day siap digelar Acara digelar pada 7-9 Februari 2019.
-
E-Commerce ini menawarkan produk lokal yang keren dan berkualitas lho Sudah mirip mall fashion online
-
Pantas saja pesta clothing ini diserbu anak muda, banyak yang seru sih Gabungkan gaya hidup fashion, music dan urban
Nah bagi kamu para pecinta gaya fashion streetwear, pada 23-26 Mei 2019 akan hadir acara Indonesia's Internasional Streetwear yang akan dilaksanakan di The Space Senayan City, Jakarta.
Ini merupakan event streetwear pertama di Indonesia yang dikurasi dengan baik. Beberapa kegiatan seru akan dihadirkan seperti brand exhibition, giveaway, diskusi-panel, sneakers auction, workshop, exclusive drop dari brand-brand streetwear berskala global, baik brand lokal maupun internasional, dan kegiatan seru lainnya. Para-Site juga akan memperkaya pengalaman fisik dan digital kepada khalayak, khususnya pengalaman festival.
"Animo streetwear di Indonesia luar biasa, sayangnya belum terarah. Itu alasan kita bikin ini untuk mengarahkan gimana menjalani brand local yang benar. Ada internasional brand supaya bisa saling sharing gimana cara supaya bisa go worldwide," ujar Indro saat ditemui media di Jakarta, Selasa (14/5).
Tak hanya itu, acara ini juga digelar untuk menyatukan para penggemar fashion, sneaker, musik, seni, dan kultur jalanan dalam satu tempat.
"Tidak cuma itu saja, kita juga ingin mengedukasi orang-orang tentang esensi dari streetwear itu sendiri. Maka dari itu, untuk tokoh-tokoh dan brand-brand yang ada dalam acara ini memang sudah kita kurasi secara ketat," ungkap Indro.
Acara yang digagas pada September 2018 lalu itu juga akan menyuguhkan diskusi-panel yang diisi oleh artis internasional seperti Abderrahmane Trabsini dari brand Daily Paper, Arthur Bray dan Eri Yeti dari brand Yeti Out. Woei Tjin, pemilik toko sneaker terkemuka di Rotterdam, Belanda, dan Andrew dari brand Sandalboyz. Pada line-up selanjutnya dari live performances, akan ada Jnaro dari De La House, Greybox featuring Ezra Kunze, Lofiindeh, Holly Boogie dan Reggy P.
Selain itu juga ada aktivasi dan pop-up dari brand streetwear lokal yang sudah dikurasi dengan baik guna menjaga kualitas dari event ini, seperti Maris, Pot Meets Pop dan Paradise Youth Club.
Acara ini telah mendapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) selaku pemberi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan diselenggarakannya event ini, menjadi bukti bahwa pelaku ekonomi kreatif khususnya streetwear di Indonesia sudah memiliki kemampuan dan kualitas yang bagus serta setara dengan brand internasional.
Beberapa brand Indonesia dinilai sudah mampu bersaing hingga level internasional, namun diharapkan selanjutnya banyak brand lokal lain yang bersaing di kancah global. Event ini ditujukan untuk mengedukasi para pelaku ekonomi kreatif agar mampu berwirausaha dengan baik dan memahami bisnis di industri streetwear.