Ganti skincare jeda berapa hari? Simak triknya agar wajah tak breakout
Brilio.net - Merawat kulit wajah adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kecantikan. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan kulit kita berubah, dan kita mungkin merasa perlu untuk mengganti produk skincare yang kita gunakan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah ganti skincare jeda berapa hari? Perubahan dalam rutinitas perawatan kulit bukanlah hal yang bisa dilakukan secara sembarangan, dan memahami waktu yang tepat untuk beradaptasi sangatlah penting.
Kulit kita adalah organ terbesar tubuh dan memiliki mekanisme perlindungan kompleks. Ketika kita memperkenalkan produk baru ke dalam rutinitas skincare, kulit membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Terlalu cepat mengganti produk atau menggunakan terlalu banyak produk baru sekaligus bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari iritasi ringan hingga breakout yang parah.
-
5 Cara menetralkan wajah sebelum ganti skincare, lakukan skin check Menetralkan wajah sebelum mengganti skincare sebaiknya dilakukan untuk mencegah hal-hal buruk terjadi pada kulit.
-
Berapa lama skincare meresap? Ketahui waktu tunggu yang dibutuhkan setiap produk perwatan wajah Tiap produk skincare memiliki durasi tersendiri untuk urusan berapa lama meresepnya di kulit
-
Apakah boleh memakai skincare berbeda merk? Simak 9 fakta menurut dermatologist agar kulit tak iritasi Yang lebih penting adalah memperhatikan kandungan dan manfaat produk, bukan hanya fokus pada merk tertentu.
Waktu ganti skincare.
foto: freepik.com
Lalu ganti skincare jeda berapa hari yang ideal? Jawabannya bisa bervariasi tergantung pada jenis produk, bahan aktif yang terkandung di dalamnya, dan kondisi kulit individu. Beberapa produk mungkin membutuhkan waktu adaptasi yang lebih singkat, sementara yang lain bisa memerlukan waktu hingga beberapa minggu untuk menunjukkan efek yang diinginkan.
Nah, berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai ganti produk skincare idealnya butuh waktu berapa hari, sebagaimana briliobeauty.net rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/8).
1. Cleanser.
Produk pembersih wajah kamu bisa menggantinya dalam jeda sekitar 1-2 minggu. Mengutip dari American Academy of Dermatology Association menurut penjelasan Dr. Joshua Zeichner, Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinis di Dermatologi Mount Sinai Hospital, menjelaskan bahwa Cleanser biasanya memiliki risiko iritasi yang lebih rendah, jadi periode adaptasinya bisa lebih singkat.
2. Pelembap.
Kamu bisa mengganti pelembap dengan memberikan jeda sekitar 2-4 minggu. Pelembap memengaruhi keseimbangan kelembapan kulit, jadi butuh waktu lebih lama untuk melihat efeknya.
3. Serum dan treatment.
Produk treatment seperti serum vitamin C atau retinol memerlukan jeda yang lebih lama, sekitar 4-6 minggu. Mengutip penjelasan Dr. King dari Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, produk-produk ini sering mengandung bahan aktif yang kuat, jadi kulit membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi.
4. Sunscreen.
Sementara itu, untuk tabir surya kamu bisa memberikan jeda sekitar 1-2 minggu. Pastikan untuk memperhatikan apakah ada reaksi negatif seperti iritasi atau breakout.
Trik agar wajah tak breakout saat ganti skincare.
foto: freepik.com
Mengganti skincare secara tak melihat waktu bisa menyebabkan sejumlah masalah bagi wajah, salah satunya adalah breakout. Agar hal ini tidak kamu alami, terdapat beberapa trik yang bisa kamu praktikan antara lain:
1. Perkenalkan produk baru secara bertahap.
Tips pertama yang perlu kamu lakukan adalah jangan mengganti seluruh rutinitas skincare sekaligus. Perkenalkan satu produk baru setiap 2-4 minggu. Ini membantu kamu mengidentifikasi produk mana yang mungkin menyebabkan masalah.
2. Lakukan patch test.
Sebelum menggunakan produk baru di seluruh wajah, lakukan patch test di area kecil seperti di belakang telinga atau bagian dalam lengan. Tunggu 24-48 jam untuk melihat apakah ada reaksi negatif.
3. Mulai dengan frekuensi rendah.
Produk dengan bahan aktif kuat seperti retinol atau AHA, mulailah dengan frekuensi rendah, misalnya sekali atau dua kali seminggu, kemudian ditingkatkan secara bertahap.
4. Perhatikan ingredients.
Mengutip dari Harvard Health Publishing, Selasa (13/8) kamu perlu memperhatikan bahan-bahan dalam produk baru. Hindari menggabungkan terlalu banyak bahan aktif yang bisa menyebabkan iritasi, seperti retinol dan AHA/BHA dalam satu rutinitas.
5. Jaga kelembapan kulit.
Saat mengganti skincare, pastikan untuk tetap menjaga kelembapan kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih tahan terhadap iritasi dan breakout.
6. Perhatikan kondisi kulit.
Jika kamu memiliki kulit sensitif atau bermasalah, ganti skincare jeda berapa hari bisa lebih lama. Agar tak iritasi kamu disarankan untuk kulit sensitif, berikan jeda hingga 6 minggu untuk memastikan kulit benar-benar beradaptasi.
7. Hentikan jika ada iritasi.
Jika kamu mengalami iritasi, kemerahan, atau breakout yang parah setelah menggunakan produk baru, hentikan penggunaan dan kembali ke produk lama yang aman.
8. Konsultasikan dengan dermatolog.
Jika kamu ragu atau memiliki masalah kulit yang kompleks, selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan dermatolog sebelum melakukan perubahan besar pada rutinitas skincare kamu.
Ganti skincare jeda berapa hari memang bukan ilmu pasti, karena setiap kulit memiliki kebutuhan dan reaksi yang berbeda. Namun dengan mengikuti panduan dan trik di atas, kamu dapat meminimalkan risiko breakout dan memaksimalkan manfaat dari produk skincare baru.