Presiden Jokowi ajak anak muda menyintai dan memanggungkan batik
Brilio.net - Hari Batik Nasional yang selalu diperingati pada 2 Oktober menjadi momen tersendiri bagi bangsa Indonesia. Maklum, batik bukan hanya selembar kain, tapi di dalamnya terdapat unsur teknik, simbolisme dan budaya yang melekat pada kebudayaan Indonesia. Batik adalah jatidiri bangsa Indonesia.
Tak heran jika batik ditetapkan sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh Unesco pada 2 Oktober 2009 silam. Ini pula yang menjadikan dasar ditetapkannya Hari Batik Nasional.
-
Wow, museum batik pertama di Indonesia ternyata ada di Jogja! "Museum ini berdiri 12 Mei 1979, yang pertama di Indonesia dan koleksinya banyak."
-
Peringati Hari Batik Nasional, 20 seleb ini kenakan busana batik Tampil berbeda seperti hari biasanya.
-
5 Kain tradisional khas Indonesia tembus fashion dunia, keren abis Cocok untuk kegiatan resmi maupun santai.
Tentu saja untuk mempertahankan pengukuhan tersebut diperlukan tindakan nyata untuk memenuhi komponen penilaian Unesco yaitu preservasi, edukasi dan inspirasi kepada masyarakat terhadap aset yang dimiliki. Nah pada peringatan Hari Batik Nasional 2019 Yayasan Batik Indonesia didukung Bakti Budaya Djarum Foundation menyelenggarakan beragam kegiatan yang mengusung tema Membatik Untuk Negeri, seperti pameran pasar batik rakyat, batik installation, talkshow dan peragaan busana.
Puncak peringatan Hari Batik Nasional 2019 dipusatkan di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (2/9). Acara ini pun dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Jusuf Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo.
Presiden Jokowi yang menggunakan bus tiba di Pura Mangkunegaran sekitar pukul 10.00 WIB. Tidak langsung ke lokasi acara, orang nomor satu di Indonesia itu pun menyempatkan berkeliling meninjau sejumlah stand membatik dan berbaur dengan ratusan pembatik di halaman Pura Mangkunegaran.
Bahkan Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja batik sogan lengan panjang bermotif tambal pamiluto sempat membatik cap di antara pembatik. Begitu pula dengan Iriana Jokowi dan Mufidah Jusuf Kalla yang juga ikut membatik menggunakan canting.
Dok. Imagedynamics
Presiden Jokowi mengatakan bangsa Indonesia harus bangga karena sejak 10 tahun lalu, batik ditetapkan Unesco sebagai warisan budaya tak benda. Presiden Jokowi juga berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah menjaga dan menciptakan karya-karya adiluhung bagi bangsa dan negara yang terus menggoresakan jati diri bangsa Indonesia sekaligus memberikan sumbangsih kepada kebudayaan dunia lewat batik.
Menjaga pengakuan Unesco yang menetapkan batik menjadi warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi betul-betul terus dilakukan, ujar Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu selanjutnya menekankan agar generasi muda Indonesia semakin menyintai batik dengan cara mengenakan dan mengaguminya. Bahkan Presiden Jokowi menekankan agar batik bisa terus tampil di acara-acara internasional. Sekaligus menjadikan batik sebagai duta budaya Indonesia pada masyarakat dunia, tegasnya.
Lebih jauh, Presiden Jokowi berpesan peringatan Hari Batik Nasional 2019 meneguhkan komitmen bangsa untuk melestarikan batik. Selain itu, batik juga bisa menjadi instrumen persatuan. Dan menumbuhkan ekonomi rakyat yang merata melalui batik," katanya.
Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2019 Diana Santosa menjelaskan, lewat kegiatan peringatan Hari Batik Nasional 2019 ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pengrajin batik untuk terus berkreasi dan berkembang demi kemajuan batik lndonesia.
Sementara Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan mencintai batik Indonesia adalah tanggung jawab setiap kita sebagai bangsa lndonesia yang berbudaya. Karena itu pihaknya selalu memberikan perhatian khusus pada pelestarian batik.
Agar batik sebagai ikon budaya bangsa Indonesia dapat dilestarikan, dikembangkan, dan menjadi bagian dari gaya hidup yang kekinian, khususnya bagi generasi muda Indonesia," tutup Renita.