Sering dijadikan pemutih badan instan, ini 7 efek terlalu sering skin bleaching bagi kulit
Brilio.net - Memiliki kulit putih yang sehat menjadi dambaan bagi banyak wanita. Beragam cara bisa dilakukan untuk mendapatkan kulit yang putih, salah satunya dengan memakai produk perawatan kulit ataupun dengan treatment-treatment di klinik kecantikan.
Ada banyak produk pemutih kulit yang saat ini beredar luas di pasaran. Produk-produk tersebut biasanya berupa cream, lotion, toner maupun suplemen. Salah satu produk pemutih kulit yang marak beredar adalah body bleaching atau skin bleaching.
-
Kisah ngeri wanita kulitnya rusak usai pakai lotion pemutih Berhati-hati jika memilih produk pemutih.
-
Cara skin bleaching sendiri di rumah hanya pakai 4 bahan dapur, bantu atasi kusam dan putihkan kulit Cara ini efektif mencerahkan kulit yang kusam
-
Bukan dengan kopi dan kunyit, begini cara memutihkan kulit pakai body bleaching dari 1 jenis tepung Penyebab kulit kusam yang paling umum adalah karena adanya penumpukan sel kulit mati.
Body bleaching merupakan produk perawatan kulit tertentu yang bertujuan untuk memutihkan warna kulit secara instan dengan cara menghambat pigmen melanin kulit atau pigmen gelap yang ada pada kulit. Penghambatan pigmen tersebut dapat dilakukan karena kandungan zat kimia aktif yang ada pada produk body bleaching. Maka dari itu penggunaan body bleaching ini harus sesuai dan harus dalam pengawasan para ahli, agar meminimalisir efek samping yang dihasilkan dari pemakaian body bleaching itu sendiri.
Efek samping yang dihasilkan tersebut tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, mengingat kandungan zat-zat kimia aktif yang ada pada body bleaching itu sendiri. Nah bagi kamu yang ingin mencoba menggunakan body bleaching, alangkah lebih baiknya untuk mengetahui efek yang akan dihasilkan dari pemakaian body bleaching bagi kulit.
Berikut briliobeauty.net telah mernagkum tujuh efek terlalu sering skin bleaching bagi kulit dari berbagai sumber, Kamis (30/3).
1. Iritasi kulit.
foto: freepik.com
Beberapa penelitian telah melaksanakan studi kasus mengenai hubungan penggunaan produk pemutih kulit dengan iritasi kulit. Dan hasil yang didapatkan adalah zat kimia berbahaya yang ada dalam suatu produk body bleaching atau pemutih kulit lainnya dapat memicu reaksi alergi seperti munculnya ruam pada kulit, gatal-gatal, kulit kemerahan hingga munculnya sensasi terbakar pada kulit.
2. Munculnya jerawat steroid.
foto: freepik.com
Penggunaan body bleaching atau skin bleaching pada kulit bukan hanya menjadikan kulit tampak lebih putih secara instan, namun juga memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan kulit, salah satunya adalah munculnya jerawat steroid di permukaan kulit.
Jerawat steroid dapat muncul dikarenakan produk skin bleaching yang beredar rata-rata memiliki kandungan kortikosteroid sehingga bisa menjadikan kulit putih dan glowing secara instan namun membuat kulit menipis seiring waktu dan memicu timbulnya jerawat steroid.
3. Okronosis eksogen.
foto: freepik.com
Penggunaan skin bleaching juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya okronosis eksogen. Okronosis eksogen sendiri merupakan salah satu penyakit kulit yang digambarkan dengan pigmen kebiruan pada kulit.
Okronosis eksogen biasanya terjadi karena komplikasi dari penggunaan produk pemutih yang mengandung hidrokuinon dalam jangka waktu yang lama.
4. Keracunan merkuri.
foto: freepik.com
Produk pemutih badan yang dapat memutihkan badan secara instan biasanya berpotensi mengandung merkuri di dalamnya. Penggunaan merkuri ini tentunya bukan hanya berbahaya bagi kulit akan tetapi juga bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Jika pemakaian produk body bleaching yang mengandung merkuri dilakukan dalam jangka waktu yang lama, maka merkuri tersebut akan terbawa oleh aliran darah dan dapat menimbulkan beberapa gejala keracunan seperti sakit kepala, darah tinggi, mati rasa hingga gagal ginjal.
5. Menyebabkan gangguan ginjal.
foto: freepik.com
Saat ini sudah banyak beredar produk bleaching di pasaran dan tak jarang produk-produk tersebut memiliki kandungan zat-zat kimia berbahaya seperti merkuri yang dapat memutihkan kulit secara instan. Namun, paparan merkuri pada kulit tidak hanya memberikan dampak terhadap kesehatan kulit saja akan tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan organ tubuh seperti ginjal.
Paparan merkuri tersebut akan dibawa oleh aliran darah dan menyebabkan kerusakan pembuluh darah di ginjal sehingga menimbulkan gangguan pada ginjal atau bisa juga disebut dengan sindrom nefrotik.
6. Pigmentasi yang kurang merata.
foto: freepik.com
Seperti yang kita tahu, produk body bleaching atau skin bleaching memiliki kandungan zat kimia aktif yang dapat menghambat pigmen melanin pada kulit. Namun, Pigmen melanin tersebut akan selalu diproduksi oleh tubuh sehingga penggunaan body bleaching tidak memberikan efek yang permanen. Dengan begitu maka pigmentasi yang ada pada kulit menjadi tidak merata.
7. Mengalami vitiligo.
foto: freepik.com
Penggunaan body bleaching yang tidak tepat dan tidak dibawah pengawasan para ahli juga dapat beresiko mengalami vitiligo pada kulit. Vitiligo sendiri merupakan kelainan warna kulit berupa bercak-bercak putih yang tidak merata yang merupakan akibat dari disfungsi atau matinya melanosit. Hal tersebut dikarenakan tingginya kadar hidrokuinon yang ada pada body bleaching dan digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
magang: Luthfiah Ulfiani