5 Jejak ketangguhan perempuan berpengaruh dalam balutan turtleneck
Brilio.net - Setiap manusia selalu punya kisah di masa lalu yang menjadi sejarah hidupnya. Pun dengan sejumlah cerita perempuan berpengaruh di dunia. Mereka punya narasi masing-masing dalam sejarah kehidupan yang dijalani. Yang cukup menarik, dibalik setiap sejarah perempuan, selalu ada pembicaraan mengenai fashion yang dikenakan.
Sebut saja mode turtleneck yang menyimpan reputasi sejarah panjang dan radikal. Model fashion ini bergitu erat kaitannya dengan berbagai figur perempuan berpengaruh di dunia. Uniknya, item fashion ini tidak termakan zaman hingga sekarang.
-
10 Gaya cewek tak biasa ini bikin publik heboh di tahun 1960an Penampilan mereka melampaui zamannya.
-
3 Evolusi t-shirt di berbagai era, dari pekerja sampai selebriti dunia T-shirt mengalami pergeseran di era modern yang menekankan kegunaan dan kenyamanan
-
10 Padu padan turtleneck ini selain modis juga bikin kamu hangat Item fashion ini kembali ngetren, lho.
Jauh sebelum turtleneck dikenal sebagai mode yang membalut keanggunan perempuan, pakaian ini dikenal sebagai seragam bagi para atlet polo di Inggris pada pertengahan 1800-an. Mereka mengenakan sweater yang menjulur ke leher. Saat itu seragam ini dikenal sebagai sweater polo neck.
Sejak awal, pakaian ini dipandang sebagai mode utilitarian, dikenakan kebanyakan pria, sampai ke dagu mereka. Itulah yang membuat pakaian ini sangat cocok untuk militer. Angkatan laut dan nelayan di seluruh dunia menyukai wol turtleneck, karena bisa memberikan kehangatan saat dikenakan. Lalu model turtleneck menjadi favorit kelas pekerjadi abad ke-19.
Lantas seperti apa historis mode turtleneck yang mengiringi perjalanan sederet perempuan berpengaruh di dunia, yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Gibson Girl, perempuan ideal yang atraktif, aktif, dan independen
Wikipedia
Kepopuleran turtleneck di kalangan perempuan mencuat lewat karakter fiksi Gibson Girl, karya ilustrator Charles Dana Gibson pada 1890. Dalam ilustrasi tersebut Gibson Girl digambarkan dalam bentuk ilustrasi wajah perempuan mengenakan high-neckline.
Gambar Gibson Girl yang muncul pada era 1890-an menggabungkan elemen kecantikan wanita kontemporer. Ia dilukiskan sebagai ikon perempuan ideal yang atraktif, aktif, dan independen.
Dari situ mulailah terjadi pergeseran di mana yang tadinya turtleneck sangat identik dengan seragam pekerja pria, menjadi salah satu mode sensual bombshell lewat penampilan Jayne Mansfield dan Marylin Monroe. Sejak saat itu, di bawah pesona wanita yang paling terkenal, turtleneck menghiasi produksi mode Hollywood hingga sosok ibu negara Amerika Serikat.
2. Audrey Hepburn, simbol perempuan energik
Dok.Uniqlo Indonesia/Getty Images
Dalam film Funny Face yang rilis pada 1957, Audrey Hepburn sebagai pemeran utama dengan tegas ia mengatakan dirinya berbeda karena mengenakan turtleneck. Saat itu ia tampil dengan pakaian serba hitam ini.
Bahkan penampilannya itu dijadikan posterfilm yang bernuansa energetik yang menghubungkan kota New York dan Paris. Film ini berkisah tentang figur perempuan yang memiliki misi akademis, di balik keputusannya menerima tawaran berkarier sebagai modelling yang membawanya ke kota berjulukan City of Light itu.
3. Jackie Kennedy, melepaskan jeratan trauma
Dok Uniqlo Indonesia/Pictorial Parade-Getty Images
Jacqueline Lee Bouvier Kennedy atau yang lebih dikenal sebagai Jackie Kennedy pernah merasakan hidup dramatis. Sang suami, John F Kennedy tewas terbunuh di hadapannya saat melakukan kunjungan politik ke Texas, siang hari, Jumat, 22 November 1963. Peristiwa itu membuat Jackie trauma.
Lima tahun berselang, Jackie meninggalkan trauma dengan mengambil keputusan yang mengejutkan publik Amerika. Ia menikah dengan Aristotle Onassis, seorang juragan kapal yang terkenal di abad 20. Sejak itu ia dikenal sebagai Jackie O.
Keputusan Jackie ini diambil untuk meninggalkan bayang-bayang kehidupan sebagai First Lady di Gedung Putih yang ia namakan Camelot, termasuk demi keamanan ke-2 anaknya. Wajah radiant dan senyum hangat Jackie, seolah kembali hadir saat ia bersepeda mengelilingi Central Park dengan mengenakan turtleneck.
4. Alexandria Ocasio-Cortez, suara politikus muda
Dok. Uniqlo Indonesia/Vox.com/Scott Heins/Getty Images
Sejumlah aktivis perempuan di era 1970-an pun kerap mengenakan turtleneck. Turtleneck telah lama dikenal sebagai kegemaran para profesional yang menembus budaya dan preferensi personal, termasuk gender. Salah satunya diperlihatkan Alexandria Ocasio-Cortez, politikus muda Amerika Serikat kelahiran 13 Oktober 1989.
Pada salah satu orasi di Corona Plaza in Queens, New York, 14 April 2020, Cortez mengenakan turtleneck saat menyampaikan hal yang menjadi perhatiannya yaitu corona di distrik yang diwakilinya, The Bronx dan Queens.
5. Empat perempuan tangguh Indonesia dalam #WomanInProgress
Dok. Uniqlo Indonesia
Mode turtleneck yang timeless, membuka jalan bagi evolusi gaya tanpa batas. Yang jelas sosok perempuan punya andil besar dalam evolusi turtleneck hingga hari ini. Hal inilah yang membuat persuahaan retail asal Jepang Uniqlo meluncurkan kampanye #WomanInProgress yang berkolaborasi dengan Narasi bersama empat perempuan Inspiratif yaitu Najwa Shihab, Cinta Laura, Mira Lesmana, dan Adinia Wirasti.
Dalam penampilannya pada program Di Mata Perempuan, keempat sosok perempuan tangguh Indonesia itu mengenakan Uniqlo Heattech Fleece Turtleneck, opsi basic Uniqlo yang dijadikan must-have item terbaru karena pesona classic, sleek, dan versatile, yang menyuntikkan rasa percaya diri.
Di Mata Perempuan menyatukan para perempuan inspiratif ini untuk merayakan kepiawaian turtleneck sebagai simbol dari perempuan kuat, percaya diri, passionate, berani, dan nyaman dengan dirinya sendiri.
Turtleneck juga dijadikan simbol untuk menyuarakan progres setiap perempuan tersebut yang memiliki pengaruh luas lewat bakat dan pencapaian, juga dipastikan menjadi tren sepanjang tahun 2020.