Dikenal sebagai ratu antagonis 2000-an, begini perubahan 7 aktris ini dari dulu hingga kini

Brilio.net - Sinetron selalu menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat, bukan hanya karena alur ceritanya yang seru, tetapi juga karena karakter-karakter yang ditampilkan. Salah satu yang paling sering mencuri perhatian adalah peran antagonistokoh yang membuat penonton geregetan hingga terbawa emosi.

Beberapa selebriti ini bahkan begitu piawai memerankan karakter jahat, hingga sukses membuat banyak orangterutama para ibu-ibugemas sekaligus kesal. Saking totalnya dalam berakting, tak jarang mereka mendapat reaksi berlebihan dari penonton di dunia nyata!

Menariknya, pemeran antagonis dalam sinetron era 2000-an ini kebanyakan adalah aktris-aktris cantik dengan ekspresi wajah yang begitu kuat dan khas. Karena sering memerankan tokoh jahat, mereka pun dijuluki sebagai "ratu antagonis."

Kini, setelah lama tak muncul di layar kaca, penasaran bagaimana penampilan mereka dulu dan sekarang? Simak potret terbaru mereka yang telahbrilio.nethimpun dari berbagai sumber, Rabu (3/4).

1. NamaNia Ramadhanidikenal publik setelah ia bermain di sinetron Bawang Merah Bawang Putih. Dalam sinetron itu ia berperan sebagai Bawang Merah. Sejak saat itu peran antagonis sudah mengalir deras dalam tubuhnya. Kini Nia sudah jarang muncul di layar kaca dan memilih fokus mengurus keluarganya.

foto: Kapanlagi.com dan Instagram/@ramadhanibakrie

2. Peran Mischa di sinetron Cinta Fitri membuatDinda Kanyadewidikenal publik. Kini Dinda sudah jarang muncul di layar kaca, meski begitu dia tetap sering membagikan kesehariannya di media sosial.

foto: Kapanlagi.com dan Instagram/@dindakanyaa

3. Tampil dengan rambut panjang berponi sudah jadi ciri khas Raya Kohandi. Bahkan kini ia masih konsisten dengan tampilan rambut panjang. Hanya saja kini penampilannya berubah drastis usai melakukan operasi hidung.

foto: Kapanlagi.com dan Instagram/@rayakohandi244

4. Sejak dulu Garcia Indri kerap berperan antagonis di hampir sinetron yang ia mainkan. Kini ia sudah jarang muncul di layar kaca namun, karakter antagonisnya masih melekat hingga sekarang.

foto: Instagram/@dimasarga dan @graciaz14

5. Nama Kiki Amalia sudah jarang muncul di layar kaca. Kini ia lebih disibukkan dengan kegiatannya sebagai pebisnis.

foto: Kapanlagi.com dan Instagram/@kikiamaliaworld

6. Sama seperti sang kakak, Gisela Cindy juga kerap berperan antagonis di setiap sinetron yang ia mainkan. Dulu tampil imut, kini dia terlihat lebih dewasa.

foto: Instagram/@dimasarga dan @giselacindy26

7. Potret awal karier Cut Meyriska ini bisa dibilang manglingi. Dalam perjalanan kariernya ia mengalami banyak perubahan. Kini ia terlihat angun dengan hijab.

foto: Instagram/@cutratumeyiriska dan @cutratumeyriska

Perkembangan sinetron: dulu dan kini

Sinetron atau sinema elektronik telah menjadi bagian penting dari industri hiburan di Indonesia sejak era 1980-an. Seiring perkembangan teknologi dan perubahan selera penonton, sinetron mengalami banyak transformasi, baik dari segi produksi, alur cerita, maupun cara penyajiannya.

Sinetron dulu

Pada awal kemunculannya, sinetron lebih mengedepankan cerita yang kuat dengan nilai moral dan budaya yang kental. Beberapa sinetron legendaris seperti Si Doel Anak Sekolahan dan Keluarga Cemara menghadirkan kisah realistis yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Produksi sinetron juga masih terbatas dalam hal teknis, dengan pengambilan gambar yang sederhana dan jumlah episode yang tidak terlalu panjang.

Sinetron kini

Saat ini, sinetron lebih berorientasi pada tren pasar, dengan cerita yang lebih dramatis dan alur yang panjang hingga ratusan episode. Efek visual, sinematografi, dan penggunaan teknologi dalam produksi pun semakin canggih. Selain itu, sinetron masa kini juga banyak mengadaptasi cerita dari drama luar negeri, seperti drama Korea atau telenovela.

Perubahan lain yang cukup mencolok adalah cara penonton mengakses sinetron. Jika dulu sinetron hanya bisa ditonton melalui televisi pada jam tayang tertentu, kini banyak platform digital seperti YouTube dan layanan streaming yang memungkinkan penonton menikmati sinetron kapan saja dan di mana saja.

Meski terus mengalami perkembangan, sinetron tetap menjadi tontonan favorit masyarakat Indonesia. Dengan inovasi yang terus dilakukan, industri sinetron diperkirakan akan terus bertahan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.