Potret dulu dan kini 9 aktor laga era 90-an, idola pria dan wanita pada masanya

Brilio.net - Memiliki keahlian dalam seni bela diri, beberapa artis ini dikenal sebagai aktor laga di industri perfilman Tanah Air. Selain jago bertarung di layar lebar, mereka juga punya tubuh atletis yang jadi idaman banyak orang.

Ditambah dengan paras yang rupawan, nggak heran kalau banyak aktor laga jadi idola masyarakat, terutama kaum hawa. Bahkan setelah berkarier puluhan tahun dan menjadi aktor senior, kemampuan fisik mereka tetap diperhitungkan.

Generasi 90-an pasti nggak asing dengan nama-nama seperti George Rudy, Barry Prima, hingga Willy Dozan. Ketiganya adalah aktor laga ternama yang bersinar di masanya. Dengan kemampuan bela diri yang memukau, mereka sukses mencuri perhatian para penonton dan jadi idola anak muda.

Yuk, intip potret dulu dan kini 9 aktor laga era 90-an berikut ini, dirangkum dari berbagai sumber!

1. Mengawali karier dari tahun 1977, ini potret George Rudy tampak gagah di usianya yang menginjak 67 tahun.

foto:Instagram/@georgerudyofficial

2. Zhuang Chen Li atau yang lebih dikenal dengan Willy Dozan adalah aktor Indonesia keturunan Jawa Tionghoa. Ia tetap tampil macho meski usianya sudah 65 tahun.

foto:Instagram/@willydozan777

3. Masih ingat dengan aktor pemeran Arya Kamandanu di sinetron Tutur Tinular? Tubuh kekar dan penuh wibawa, membuat Anto Wijaya cocok menjadi pemeran sebagai pendekar. Penampilannya kini juga tak banyak berubah.

foto:Instagram/@antoichtijanto

4. Penampilan Dede Yusuf juga masih fresh dan bugar. Aktor yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat ke-11 ini masih memesona di usianya yang ke-56 tahun.

foto:Instagram/@ddyusuf66

5. Barry Prima mengawali karier pada tahun 1978, dengan debut sinetron pertamanya Primitif. Kini Barry masih eksis di dunia akting.

foto:Instagram/@realbarryprima

6. Fendy Pradana dikenal luas setelah perannya sebagai Brama Kumbara dalam film Saur Sepuh. Hingga kini ia justru masih eksis di beberapa sinetron. Tak hanya kariernya yang awet, ketampanannya pun tak berubah meski sudah berusia lebih dari 57 tahun.

foto:Instagram/@fendy_pradana19

7. Iko Uwais terlihat masih sangat segar dan tampan kala bermain dalam film Merantau. Di usianya yang kini makin matang, pesonanya makin terpancar seiring kariernya di dunia seni peran.

foto:Instagram/@iko.uwais

8. Meski sudah puluhan tahun berlalu, Baron Hermanto masih tampak gagah. Pesona aktor laga yang kini memasuki usia lebih dari 62 tahun itu tak pudar.

foto:Instagram/@baronhermanto45

9. Lewat perannya sebagai Jacky dalam serial Deru Debu mencuri perhatian. Ari Wibowo pada saat itu masih berusia 24 tahun, hingga kini ia masih tampan dan menawan.

foto:Instagram/@ariwibowo_official

Sejarah Film dan Sinetron Laga Indonesia

Film dan sinetron laga di Indonesia mulai berkembang pesat sejak era 70-an hingga 90-an. Genre ini menghadirkan aksi pertarungan seru, drama kepahlawanan, serta kisah perjuangan melawan kejahatan.

Di layar lebar, film laga era 80-an dan 90-an banyak mengangkat tema pendekar sakti, pertarungan silat, hingga dunia kriminal yang dibalut aksi heroik. Salah satu film legendaris yang populer kala itu adalah Jaka Sembung, yang dibintangi Barry Prima. Film ini menampilkan pertarungan dengan efek spesial khas zaman dulu yang tetap seru ditonton hingga sekarang.

Sementara itu, di dunia sinetron, serial laga seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, dan Deru Debu menjadi favorit pemirsa televisi. Sinetron ini kerap menampilkan tokoh pendekar yang berjuang menegakkan keadilan di tengah intrik politik dan perebutan kekuasaan.

Para aktor laga yang sukses di era itu biasanya memiliki latar belakang seni bela diri seperti pencak silat atau taekwondo. Nama-nama seperti George Rudy, Willy Dozan, dan Barry Prima dikenal sebagai jagoan layar kaca yang selalu tampil dengan aksi menegangkan dan karisma khas pria tangguh.

Kini, industri film laga Indonesia terus berkembang dengan kehadiran bintang-bintang baru seperti Iko Uwais dan Joe Taslim yang membawa aksi laga Tanah Air ke kancah internasional. Dengan koreografi bertarung yang semakin modern dan teknologi perfilman yang lebih canggih, film laga Indonesia semakin mendapat tempat di hati penonton, baik di dalam negeri maupun mancanegara.